BI Ramal Laju Ekonomi RI di Atas 7 Persen Kuartal II 2021
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 7 persen pada kuartal II 2021. Proyeksi ini tidak kalah tinggi dari prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kisaran 7,1 persen sampai 8,3 persen.
"Di kuartal II, kami perkirakan (pertumbuhan ekonomi Indonesia) 7 persen. Bahkan, kalau lihat data terakhir bisa lebih tinggi dari 7 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa (25/5).
Perry mengatakan proyeksi ini muncul dari kinerja ekspor yang tumbuh tinggi sampai April 2021. Tercatat, nilai ekspor mencapai US$18,48 miliar atau tumbuh 51,9 persen secara tahunan.
Baca juga:Semua Gerai Giant Tutup per Juli 2021 |
Selain itu, bank sentral nasional juga melihat potensi pertumbuhan berasal dari investasi non-bangunan yang juga meningkat. Tak ketinggalan, ada juga dukungan dari fiskal pemerintah.
Per akhir April 2021, tercatat belanja negara mencapai Rp723 triliun. Nilainya tumbuh sekitar 15 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Tentu saja didukung oleh belanja fiskal, pelonggaran stimulus moneter, maupun kenaikan pembiayaan dan juga peningkatan dari konsumsi pemerintah," jelasnya.
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi positif juga akan dirasakan oleh Indonesia pada kuartal III dan IV 2021. Proyeksinya, ekonomi tumbuh di kisaran 6,5 persen pada kuartal III dan 5,3 persen pada kuartal IV 2021.
"Secara keseluruhan, BI memperkirakan 2021 ini (pertumbuhan ekonomi) di kisaran 4,1 persen sampai 5,1 persen," jelasnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani memperkirakan laju perekonomian lebih kencang pada kuartal II 2021. Proyeksi ini berasal dari perkiraan pertumbuhan untuk masing-masing indikator.
Konsumsi rumah tangga yang biasanya berkontribusi besar terhadap pertumbuhan, diperkirakan melaju di kisaran 6 persen sampai 6,8 persen. Lalu konsumsi pemerintah 8,1 persen hingga 9,7 persen dan investasi 9,4 persen sampai 11,1 persen.
Kemudian, ekspor diramal mencapai 14,9 persen sampai 19,7 persen dan impor 13 persen hingga 19,7 persen.