Bahlil: Kepercayaan Investor Global Tetap Terjaga Saat Corona

CNN Indonesia
Kamis, 27 Mei 2021 20:21 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan kepercayaan investor global pada Indonesia masih terjaga meskipun di tengah pandemi covid-19.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan kepercayaan investor global pada Indonesia masih terjaga meskipun di tengah pandemi covid-19.(Rusman - Biro Pers).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan kepercayaan investor global pada Indonesia masih terjaga meskipun di tengah pandemi covid-19. Buktinya, sepanjang 2020 lalu realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun, atau hanya turun 2,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp423,1 persen.

Sementara itu, ia menyatakan bahwa PMA di sejumlah negara turun tajam selama pandemi covid-19.

"FDI (Foreign Direct Investment/PMA) kita (Indonesia) turunnya tidak terlalu besar, tidak lebih dari 10 persen. Dengan demikian, kepercayaan dunia kepada Indonesia dalam melakukan investasi masih tetap terjaga," ujarnya dalam Indonesia Investment Forum, Kamis (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke depan, ia optimis Indonesia masih akan menjadi salah satu negara tujuan investasi. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa. Mulai dari perikanan, pertambangan, kehutanan, dan sebagainya.

Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan kawasan ekonomi untuk menampung investasi tersebut. Salah satunya adalah Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah yang sangat strategis lantaran dekat dengan sarana transportasi jalan tol, pelabuhan, dan rel kereta.

"Saya jamin tanah di sini (Kawasan Industri Batang) lebih murah dan dan clear and clean, nanti pemerintah di bawah Kementerian Investasi akan bantu bapak ibu semua (investor)," katanya.

Selanjutnya, untuk mendorong investasi pemerintah juga telah mempersiapkan instrumen perundangan yakni UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Bahlil menyatakan uu baru tersebut menciptakan kemudahan bagi investor yang hendak membawa modalnya ke Indonesia.

"UU Cipta Kerja memberikan tiga hal yang dibutuhkan pengusaha. Pengusaha itu butuh kepastian, kemudahan atau efisiensi, dan transparan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengamini pernyataan Bahlil. Ia menuturkan kepercayaan investor global pada Indonesia tampak dari sejumlah lembaga pemeringkat rating surat utang yang mempertahankan peringkat utang Indonesia pada level layak investasi.

Misalnya, lembaga pemeringkat asal Jepang, Rating and Investment Information, Inc (R&I) mempertahankan peringkat utang luar negeri (Sovereign Credit Rating) Indonesia pada BBB+ dengan outlook stabil pada 22 April 2021. Dengan peringkat itu, Indonesia dikategorikan investment grade atau layak investasi.

R&I sebelumnya telah menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB dengan outlook stabil menjadi BBB+ dengan outlook stabil (investment grade) pada 17 Maret 2020 lalu.

Selanjutnya, Fitch, lembaga pemeringkat internasional mempertahankan peringkat utang luar negeri Indonesia pada level BBB atau investment grade dengan outlook stabil per 19 Maret 2021. Peringkat ini tak berubah sejak 10 Agustus 2020.

Sementara itu, Standard and Poor's (S&P) mempertahankan peringkat utang luar negeri pada level BBB dengan outlook negatif pada 22 April 2021.

"Artinya, negara-negara luar masih melihat Indonesia sebagai negara yang kredibel untuk investasi. Kalau kita lihat Fitch, S&P, dan Moody's masih memberikan rating stabil padahal dia sudah downgrade banyak negara, misalnya Italia, Meksiko, Afrika Selatan," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER