Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal meresmikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Milik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), di Bogor, Jawa Barat, Senin (14/6).
Turut hadir dalam acara peresmian ini Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri dan Presiden DPP FSPMI, Riden Hatam Aziz.
Terkait Pusdiklat FSPMI, Ida mengatakan di dalam sebuah organisasi, sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang sangat vital dan menjadi aspek yang harus mendapat perhatian secara khusus. Menurutnya, pengembangan SDM sangat berkaitan dengan kesempatan belajar, membuat program-program training, serta meevaluasi program-program yang telah dilakukan untuk mengembangkan kemampuan SDM dalam suatu organisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida menambahkan, Pusdiklat ini akan berkontribusi penting dalam meningkatkan (upgrade) pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki setiap individu. Sehingga, dapat mencapai potensi kerja secara maksimal, yang mana pada akhirnya juga akan berkontribusi positif pada perekonomian.
"Kami selaku Pemerintah sangat mengapresiasi Peresmian Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai wujud komitmen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dalam meningkatkan kualitas kompetensi kepada para pekerja anggotanya dan masyarakat pada umumnya," kata Ida.
![]() |
Sebelumnya, kata Ida, pihaknya juga telah membangun pusat pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah kepada serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) melalui programBLK Komunitas. Menurutnya, SP/SB dijadikan sebagai sasaran program ini karena SP/SB merupakan komunitas yang lekat secara langsung dengan tugas, fungsi, dan peran Kementerian Ketenagakerjaan.
"Kita terus bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik melalui hubungan industrial yang semakin kondusif, memberikan keadilan, yang pada akhirnya mampu memberikan kesejahteraan kepada pekerja," kata Ida.
Sementara itu, Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan apresiasinya kepada Pemerintah atas selama ini terus bersinergi dengan kawan-kawan buruh. Menurutnya, dalam upaya pengembangan pelatihan ini tentu perlu juga kontribusi peran dari pemerintah, agar kualitas SDM di kalangan SP/SB dapat menyesuaikan kebutuhan pasar kerja saat ini.
"Kita boleh berbeda pandangan, tetapi tujuan dalam pengembangan kualitas SDM tidak boleh berbeda dan harus satu tujuan bersama," ujar Said Iqbal.
(osc)