Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.502 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Kamis (1/7) sore. Posisi ini melemah 0,02 persen dari Rp14.500 pada Rabu (30/6) sore.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.539 per dolar AS atau menguat tipis dari Rp14.542 per dolar AS pada perdagangan hari sebelumnya
Rupiah melemah bersama peso Filipina yang terkoreksi 0,64 persen, rupee India turun 0,17 persen dan ringgit Malaysia turun 0,18 persen. Begitu juga dengan Yen Jepang yang melemah 0,25 persen, dolar Singapura melemah 0,04 persen, dolar Taiwan menguat 0,06 persen, won Korea menguat 0,58 persen, yuan China melemah 0,11 persen, dan bath Thailand melemah 0,09 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, mata uang utama negara juga bergerak melemah terhadap dolar. Poundsterling Inggris melemah 0,38 persen, dolar Australia melemah 0,16 persen, dolar Kanada melemah 0,1 persen, dan franc Swiss melemah 0,22 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS bergerak konsolidasi karena pasar menanti data tenaga kerja di Negeri Paman Sam yang akan dirilis pada Jumat (2/7) besok. Data itu akan mempengaruhi kebijakan The Fed ke depannya.
"Karena data menunjukkan perusahaan-perusahaan AS mempekerjakan lebih banyak karyawan baru dari yang diharapkan pada Juni, ini menambah tanda-tanda bahwa pasar tenaga kerja negara tersebut pulih dengan kuat," ungkap Ibrahim dalam riset.
Hal ini membuat beberapa mata uang di Asia termasuk Indonesia terdepresiasi. Terlebih, Indonesia dan beberapa negara di Asia menerapkan pembatasan baru untuk menangani pandemi covid-19.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp.14.490-Rp.14.540 per dolar AS," pungkas Ibrahim.