Rincian Persediaan Beras, Telur, Gula Cs saat PPKM Darurat

Kementerian Perdagangan memastikan stok bahan makanan pokok atau sembako mencukupi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM darurat) pada 3 Juli sampai 20 Juli mendatang.

Bahkan mereka menyatakan jumlah pasokan melebihi kebutuhan konsumsi secara nasional selama periode PPKM darurat nanti.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan merinci untuk stok indikatif beras yang ada di gudang Bulog saat ini hampir mencapai 1,4 juta ton. Itu cukup untuk memenuhi konsumsi hingga 17 bulan.

Ia menyebut stok belum termasuk beras yang ada di pengecer, pedagang, dan masyarakat.

"Stok aman sekali. Rata-rata (stok mencukupi) di atas satu bulan semua, kalau cuma untuk 2 minggu ga ada masalah," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (1/7).

Untuk gula, ia menyebut stok tercatat sebanyak 434 ribu ton. Itu mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama 2 bulan ke depan.

Lalu, stok minyak goreng sebanyak 630 ribu ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan satu setengah bulan ke depan.

[Gambas:Video CNN]

Untuk kacang kedelai, Oke menyebut saat ini ketersediaan pasokan mencapai 470 ribu ton, bawang putih sebanyak 163 ribu ton, dan telur ayam terpantau mencukupi konsumsi sebulan lebih atau 421 ribu ton.

Sedangkan, stok indikatif untuk daging kerbau dan sapi mencukupi konsumsi normal untuk 2 minggu. Dari 105 ribu ekor sapi, ia menyebut sebanyak 20 ribu ekor di antaranya siap potong.

Stok tersebut di luar impor daging kerbau beku dan sapi yang dijadwalkan datang bertahap per bulan. Ia mengaku tak dapat menjabarkan angka pasti kuota impor daging sapi dan kerbau.

Oke juga memastikan bahwa harga sembako saat ini terkendali dan logistiknya pun berjalan normal. Sehingga ia menyebut stok makanan hingga ke masyarakat tidak terdampak selama PPKM Darurat.

"Kami memastikan ketersediaan stok dan berkoordinasi dengan para asosiasi memastikan pasokan bahan pokok tetap harus berjalan karena penyalurnya ada keterbatasan waktunya," ucap Oke.

Seperti diketahui, pemerintah bakal memberlakukan PPKM darurat di Jawa dan Bali guna menekan laju penyebaran kasus covid-19. Harapannya, kasus dapat ditekan di bawah 10 ribu kasus per hari selama periode pengetatan.