IIF Lanjutkan Komitmen Bangun Infrastruktur Ramah Lingkungan

IFF | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 09:11 WIB
Di bawah kepemimpinan Reynaldi Hermansjah, PT Indonesia Infrastructure Finance (IFF) bertekad melanjutkan komitmen membangun infrastruktur ramah lingkungan.
Di bawah kepemimpinan Reynaldi Hermansjah, PT Indonesia Infrastructure Finance (IFF) bertekad melanjutkan komitmen membangun infrastruktur ramah lingkungan. (Foto: dok. YouTube/CNNIndonesia TV)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menegaskan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda selama hampir dua tahun tak menghentikan komitmen untuk membangun infrastruktur yang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.

Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah mengatakan, pembangunan infrastruktur yang berwawasan aspek sosial dan lingkungan terus dilakukan. Di tengah masa pandemi, perusahaan pada paruh pertama tahun 2021 telah memberikan pembiayaan pada lima proyek.

"Istilahnya, pipeline project yang ada pada kami itu tetap berjalan. Dalam enam bulan ini, kami menandatangani ada lima proyek, apakah itu di telekomunikasi, di oil and gas, lalu ada dua di sektor energi," papar Reynaldi dalam program Leaders Corner yang tayang di CNNIndonesia TV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reynaldi menjelaskan, IIF adalah lembaga keuangan non-bank yang khusus membiayai dan memberikan layanan konsultasi di bidang infrastruktur. Yang menjadi keunikan IIF, mereka hanya akan memberikan pembiayaan terhadap proyek-proyek yang mengusung prinsip sustainability financing.

Didirikan pada 2010 dan berada di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lima besar sektor yang dibiayai IIF masing-masing adalah ketenagalistrikan, jalan tol, minyak dan gas, telekomunikasi, serta air bersih. Dimana, proyek pertama IIF pada 2012 adalah pembangunan tol Cikampek-Palimanan.

Selama 11 tahun, Reynaldi mengingat ada sekitar 50 proyek yang dibiayai oleh IIF. Dengan sumber pendanaan dari pemegang saham serta pasar modal, total aset IIF saat ini mencapai sekitar Rp14,5 triliun.

Dalam memilih proyek yang akan didanai IIF, ada beberapa hal utama yang menjadi perhatian Reynaldi secara khusus, yakni bahwa proyek itu harus bergerak di bidang infrastruktur.

"Kedua, kita lihat peran dari proyek itu untuk akselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai lembaga keuangan, dari situ kita lihat juga financial visibility-nya," kata Reynaldi.

Hal selanjutnya, IIF juga mempertimbangkan peran penyelenggara proyek di sisi sosial dan lingkungan. Reynaldi menegaskan, proyek harus memiliki prinsip yang sesuai dengan konsep berkelanjutan.

IIF sendiri memiliki kebijakan sosial dan lingkungan yang mencakup sistem penilaian dan pengelolaan sosial dan lingkungan; tenaga kerja dan kondisi kerja; pencegahan dan pengurangan polusi dan perubahan iklim; kesehatan masyarakat, keselamatan dan keamanan; pengadaan tahan dan pemukiman kembali secara tidak sukarela, konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan sumber daya alam; masyarakat adat; serta benda dan warisan budaya.

"Bahwa proyek-proyek yang dibangun ini apakah mengacu kepada prinsip-prinsip yang dianut IIF, yaitu 8 social and enviromental policy safeguard, di mana prinsip-prinsip itu berdasarkan standar internasional," ujar Reynaldi.

Junjung Komunikasi dan Kekompakan

Bergabung dengan IIF pada 2019, Reynaldi Hermansjah menilai komunikasi adalah kunci penting. Dia mengisahkan menghadapi sejumlah tantangan besar sejak awal, antara lain mengembalikan kepercayaan dari para pemangku kepentingan, termasuk rekan-rekannya di IIF.

"Dua tahun sebelum saya bergabung, IIF sempat mengalami kerugian cukup besar, itu dua tahun berturut-turut. Salah satu mandat saya adalah mengembalikan IIF ke kondisi yang lebih baik," ungkap Reynaldi.

Melalui penerapan strategi secara jelas dan detail, didukung komunikasi yang menghasilkan kekompakan Direksi, Reynaldi terbukti berhasil menuntaskan tugas. Dia menyebut, 80 persen keberhasilan suatu perusahaan dikarenakan kekompakan dari Direksi.

"Jadi tugas pertama saya adalah untuk menyamakan persepsi kita di antara BOD (Direksi). Apa kelemahan kita, apa tantangan kita, dan bagaimana kita bisa mencapai target," katanya.

Menurut Reynaldi, Direksi yang menjunjung kebersamaan dan kekompakan akan memberi dampak baik bagi karyawan. Kekompakan itu juga yang mendukung IIF melewati pandemi pada 2020 dengan pertumbuhan aset yang cukup baik sebesar 30 persen.

"Komunikasi adalah sesuatu yang sangat penting untuk organisasi agar bisa kompak dan maju ke depan," kata Reynaldi.

Reynaldi sendiri mengaku melihat IIF sebagai sebuah boutique company. Dia menilai IIF tak perlu menjadi lembaga keuangan non-bank dengan aset terbesar, karena IIF memiliki keunggulan tersendiri, yaitu kepedulian terhadap isu sosial dan lingkungan.

Bersiap menjalankan sejumlah langkah strategis di masa mendatang, hingga saat ini IIF masih menerapkan sistem kerja dari rumah akibat pandemi. Di waktu senggang, Reynaldi gemar berolahraga tenis, mengembangkan ketertarikan terhadap seni lewat fotografi, serta membaca buku biografi.

Reynaldi selalu berupaya mengambil sisi positif dari segala hal, termasuk sistem kerja dari rumah yang memberinya lebih banyak waktu untuk berolahraga dan bersama keluarga. Sambil tersenyum, dia menyebut istri dan anak adalah atasannya karena keluarga memberi kenyamanan dan dukungan sepenuhnya.

Lebih lanjut, Reynaldi mengungkap sejumlah trik yang turut menjadikannya sebagai seorang pemimpin handal.

"Be true to yourself, be a humble person, dan komunikasi itu penting. Marilah kita punya teman sebanyak-banyaknya," tutup Reynaldi.

(rea)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER