Pemerintah Akui Pasokan Oksigen Pasien Covid Sempat Kurang

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 12:40 WIB
Pemerintah mengakui pasokan oksigen untuk pasien covid sempat kurang. Ilustrasi. (AP/Kalandra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengakui pemerintah sempat kekurangan pasokan oksigen saat kasus corona melonjak beberapa waktu terakhir.

"Suplai oksigen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis saat itu, betul," ungkap Luhut dalam konferensi pers, Selasa (6/7).

Namun, Luhut mengatakan untuk mengatasi masalah itu dengan cepat, pemerintah langsung mengambil oksigen dari Morowali. Pasokan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di DKI Jakarta.

Ia mengklaim sejumlah oksigen sudah datang dan mulai didistribusikan ke beberapa rumah sakit.

"Hari ini distribusi, bisa lihat di Tanjung Priok sekarang," imbuh Luhut.

Selain dari Morowali, pemerintah juga mengambil pasokan oksigen dari Cilegon dan Batam untuk memenuhi kekurangan pasokan di DKI Jakarta. Pemerintah berkomitmen untuk mendistribusikan oksigen 100 persen untuk sektor kesehatan terlebih dahulu.

"Kami arahkan 100 persen oksigen dari industri untuk bantu dulu kesehatan, kami lihat dulu dua minggu ke depan," jelas Luhut.

Nantinya, pasokan oksigen juga diutamakan untuk pasien rawat intensif. Sementara, pasien yang memiliki gejala ringan bisa menggunakan oksigen konsentrator.

"Oksigen konsentrator ini yang diambil dari udara biasa dan diproses, dan bisa dihirup. Kami sudah pesan 10 ribu. Sebagian sudah datang menggunakan pesawat Hercules dari Singapura," ucap Luhut.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan mengimpor tabung oksigen 6 meterkubik dan 1 meter kubik. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan di tengah lonjakan covid-19.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian untuk mengimpor tabung 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit," ungkap Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR kemarin.

Budi mengatakan proses distribusi oksigen liquid ke rumah sakit dalam volume besar menggunakan tangki tak maksimal dalam memenuhi kebutuhan pasien covid-19. Masalahnya, mayoritas rumah sakit lebih banyak menggunakan tabung oksigen karena tambahan kamar darurat.

"Sehingga kami juga melihat ada isu di distribusi yang tadinya bisa kirim langsung memasukkan ke tangki besar liquid untuk didistribusikan dengan jaringan oksigen, sekarang harus dilakukan dalam bentuk tabung," kata Budi.

(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK