Faisal Basri soal Vaksin Berbayar: Biadab
Ekonom Senior Indef Faisal Basri menilai program vaksin berbayar sebagai tindakan biadab. Apalagi, pasokan vaksin covid-19 masih terbatas dan kini dijual oleh BUMN.
Diketahui, mulai Senin (12/7), masyarakat bisa mengakses vaksin berbayar melalui jaringan klinik PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
"Sejak awal memang BUMN Farmasi memandangnya sebagai peluang bisnis," ujar Faisal melalui akun Twitter miliknya, Minggu (11/7).
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro mengatakan vaksin yang bisa dibeli adalah sinopharm, yang merupakan satu dari tiga merek vaksin yang disetujui untuk program gotong royong berbayar, selain moderna dan cansino.
"Untuk layanan vaksinasi gotong royong memang sudah bisa dilaksanakan secara individu dan salah satunya, bisa dilakukan di Klinik Kimia Farma untuk layanan vaksinasi individu tersebut," katanya.
Ganti mengatakan saat ini sedang dilakukan pembukaan pelayanan di delapan klinik secara bertahap. "Untuk layanan yang sudah dimulai ada di dua klinik, yaitu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat dan Klinik Kimia Farma Pulogadung Jakarta Timur," jelasnya.
Penyediaan layanan tersebut, kata Ganti, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.
Pada poin kesatu dari peraturan tersebut, menetapkan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin covid-19 dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan.
Harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis. Masyarakat yang ingin mengikuti layanan tersebut harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu.
Plt Direktur Utama Diagnostika (KFD) Agus Chandra menjelaskan masyarakat memiliki tiga opsi pendaftaran kepersertaan vaksin gotong royong individu. Pertama, masyarakat bisa menelepon Kimia Farma di nomor 1-500-255.
Kedua, masyarakat mendaftar melalui laman resmi www.kimiafarmaapotek.co.id dan akan diarahkan melalui koneksi nomor WhatsApp. Ketiga, masyarakat bisa mendaftarkan diri lewat aplikasi Kimia Farma Mobile. Namun, aplikasi ini baru bisa digunakan mulai Kamis (15/7) mendatang.
Nantinya, masing-masing peserta dapat menentukan sendiri tanggal, waktu, dan lokasi vaksinasi.
Dengan demikian, masyarakat bisa menyesuaikan waktu dan tempat sesuai kebutuhan.
"Paling ideal, calon peserta mendaftar melalui Kimia Farma Mobile untuk menghindari antrean panjang. Dengan hanya satu jari, beberapa langkah pendaftaran dapat dilewati," kata Agus dalam keterangan resmi.