Airlangga Sentil Pengusaha yang PHK Pekerja Saat PPKM Darurat

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 18:50 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyentil sejumlah pengusaha yang melakukan PHK kepada karyawannya di tengah PPKM Darurat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyentil sejumlah pengusaha yang melakukan PHK kepada karyawannya di tengah PPKM Darurat. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyentil sejumlah pengusaha yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada pekerja-nya selama PPKM Darurat.

Menurut Airlangga, kebijakan itu tidak tepat. Sebab pengetatan yang dilakukan pemerintah melalui PPKM Darurat hanya berlangsung kurang dari sebulan.

"Kami ingatkan kepada pengusaha bahwa PPKM ini baru berlangsung dalam 2 minggu. Tanggal 3 Juli sampai tanggal 20. Sehingga, kalau melakukan PHK dalam 2 minggu ini menurut saya bukan sesuatu yang sesuai," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, menurut Airlangga, pemerintah tak melakukan lockdown total dan masih memperbolehkan sektor-sektor tertentu tetap beroperasi, baik secara terbatas maupun secara penuh, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Sektor esensial dapat beroperasi, tentu sektor-sektor lain kami lihat secara kasus per kasus. Kalau ada yang lakukan PHK hanya karena PPPKM Darurat, menurut pemerintah ini bukan sesuatu hal yang pada tempatnya," imbuhnya.

Airlangga juga memastikan bakal terus memantau sektor-sektor terdampak dan mencari solusi agar tidak terjadi PHK. Menurutnya, pemerintah juga telah memberikan banyak fasilitas untuk meringankan beban pengusaha.

"(Bantuan) dari segi perbankan dan juga terkait usaha kecil dan menengah, dan memberikan subsidi bunga, misalnya 3 persen. Sehingga, tentu kalau ada kasus PHK harus dilihat kasus per kasus. Tidak digeneralisir," jelasnya.

Di luar itu, pemerintah juga bakal menambah bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi covid-19 dalam bentuk beras sebanyak 10 kg.

"Ini diberikan kepada 20 juta masyarakat, di mana 10 juta merupakan penerimaan program keluarga harapan (PKH) dan 10 juta penerima bantuan sosial tunai (BST). Nah ini sedang difinalisasi dan didorong untuk dilaksanakan melalui Perum Bulog," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER