Menjadi seorang tenaga kesehatan yang berperan melayani masyarakat di garda terdepan, David Arnoldus Serang menyatakan bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memberi dampak positif bagi masyarakat.
Saat ini, Noldi, demikian dia dipanggil, tengah menjalankan tugas di Puskesmas Kota Atambua, Nusa Tenggara Timur. Di tempatnya bertugas, seluruh masyarakat merupakan peserta JKN-KIS. Bagi David, itu berarti masyarakat mempercayai BPJS Kesehatan untuk mendapat akses pelayanan kesehatan.
"Selama satu bulan saya berada di sini, hampir semua pasien yang saya layani adalah mereka yang telah menjadi peserta JKN-KIS. Saya pribadi sangat mendukung program ini karena pasien dengan mudah mendapatkan pelayanan kesehatan ketika sakit, yang penting mereka paham dengan alur pelayanannya," ungkap Noldi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai nakes, Noldi melihat bagaimana JKN-KIS menjadi andalan warga setempat. Karena intensitas kunjungan tinggi di Puskesmas Kota Atambua, dia tergerak mengajak para nakes memberikan pelayanan maksimal dan tidak membedakan satu sama lain.
"Kami selalui memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh pasien. Untuk surat rujukan pun, jika kami tidak bisa lagi tangani di sini, barulah kita mengeluarkan surat rujukan untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit, seperti pasien dengan penyakit gagal jantung, TB, epilepsi dan lainnya," katanya.
Noldi mengaku bangga menjadi bagian JKN-KIS. Program itu dinilai memiliki banyak keunggulan, seperti pelayanan kesehatan yang merata kepada seluruh peserta program. Satu-satunya hal yang membedakan hanya fasilitas ruangan perawatan.
Lebih jauh dia berharap masyarakat semakin menyadari pentingnya menjadi peserta JKN-KIS. Terlebih, di masa pandemi seperti saat ini. Noldi juga mendorong seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) untuk memaksimalkan layanan, sesuai kompetensi serta sarana dan prasarana yang dimiliki.
"Menjadi peserta program JKN-KIS dapat memberikan banyak manfaat, khususnya jika ada yang butuh pengobatan dan perawatan. Namun tidak serta merta hanya untuk yang sakit saja, yang sehat pun juga sebagai proteksi diri jika sewaktu-waktu jatuh sakit," tutur Noldi.
(rea)