ESDM Pastikan Pipa Gas Gresik-Semarang Siap Operasi

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jul 2021 09:40 WIB
Kementerian ESDM terus mendorong peningkatan alokasi gas bumi untuk kebutuhan domestik melalui penetapan harga gas bumi yang terjangkau. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pipa gas transmisi Gresik ke Semarang (Gresem) siap beroperasi. Pipa tersebut bakal memenuhi kebutuhan konsumen mulai dari rumah tangga, industri, hingga pembangkit listrik.

"Dengan telah siap beroperasinya pipa transmisi Gresem bersamaan dengan on stream-nya lapangan gas bumi Kepodang dan Jambaran Tiung Biru, siap untuk dialirkan dan digunakan oleh konsumen di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Selasa (27/7).

Soerjaningsih mengungkapkan pemerintah terus mendorong peningkatan alokasi gas bumi untuk kebutuhan domestik melalui penetapan harga gas bumi yang terjangkau.

Sebagai catatan, dalam bauran energi nasional, pemerintah menargetkan pemanfaatan gas bumi sebesar 22 persen pada 2025. Kemudian, porsi gas bumi akan meningkat menjadi 24 persen pada 2050.

Selain kebutuhan jaringan gas Lamongan dan Bojonegoro di Jawa Timur, pipa Gresem juga akan menjadi salah satu infrastruktur penghubung untuk dilakukannya commissioning fasilitas perawatan dan produksi lapangan Jambaran Tiung Biru.

Ia menambahkan PT Pertamina Gas saat ini sedang menyelesaikan pembangunan pipa dari Tambak Rejo ke Tambak Lorok sebagai penghubung pipa transmisi Gresem dengan pipa transmisi Kalija tahap I yang dioperasikan PT Kalimantan Jawa Gas.

Proyek yang menghubungkan pipa Gresem dari stasiun gas Gresik sampai ke stasiun gas Tambak Lorok tersebut diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Selain industri yang memanfaatkan gas bumi sebagai bahan baku dan pembangkit listrik, kebutuhan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Lamongan dan Bojonegoro dapat segera memanfaatkan gas bumi sebagai bahan bakar yang lebih rendah emisi," ujar Soerjaningsih.

Selanjutnya, PT Perusahaan Gas Negara akan memasok gas dari lapangan gas Kepodang yang mengalir melalui pipa gas bumi ruas Kepodang-Tambak Lorok dan masuk pipa gas bumi ruas Gresik- Semarang.

Sebagai informasi, pipa Gresem berdiameter 28 inci dengan desain kapasitas mampu mengalirkan gas sebanyak 330 MMSCFD. Pipa itu membentang sepanjang 275 kilometer dan menghabiskan biaya pembangunan sekitar US$276 juta atau berkisar Rp3,9 triliun.

Pemerintah berharap gas pipa Gresem dapat menyediakan energi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Dengan demikian, perekonomian daerah bisa meningkat dan ketahanan energi nasional semakin kuat.



(antara/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK