Chandra Asri Raih Investasi US$1,7 Miliar dari Thaioil

PT. Chandra Asri Petrochemical | CNN Indonesia
Jumat, 30 Jul 2021 12:12 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil) sebagai investor strategis dan kedua pihak meneken perjanjian kerja sama. (Arsip PT. Chandra Asri Petrochemical).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan Petrokimia terbesar yang terintegrasi di Indonesia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang Refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT) sebagai investor strategis. Pemilihan Thaioil ini dilakukan setelah melalui proses seleksi yang ketat.

CAP dan Thaioil telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal di CAP melalui Penawaran Umum Terbatas yang akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investasi di CAP akan dilakukan melalui anak perusahaan yang ditunjuk oleh Thaioil yang akan bertindak sebagai standby buyer untuk menjamin keberhasilan transaksi ini.

Pemegang saham utama CAP, PT. Barito Pacific., Tbk dan SCG Chemicals Co., Ltd. (SCG), mendukung penuh langkah korporasi ini untuk menyuntikkan ekuitas ke CAP. Hasil bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua CAP yang berskala global.

Pembangunan kompleks petrokimia itu akan dilakukan oleh anak perusahaannya, PT. Chandra Asri Perkasa (CAP2) yang antara lain akan terdiri dari unit cracker, polymerized olefins serta fasilitas dan utilitas terkait. Hal ini sejalan dengan strategi CAP untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha dalam melayani kebutuhan pasar Indonesia.

Total perkiraan investasi Thaioil yang memperoleh15 persen kepemilikan saham di CAP setelah right issue, dan SCG yang mempertahankan sekitar 30,57 persen dari kepemilikan saham di CAP, mencapai US$1,3 miliar.

Transaksi inimasih mensyaratkan persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021. Hal ini akan menjadi salah satu right issue terbesar yang pernah dilakukan di BEI.

Tergantung atas keberhasilan Final Investment Decision (FID) untuk CAP2 yang ditargetkan pada tahun 2022, Thaioil dan SCG dapat selanjutnya secara kolektif berinvestasi hingga US$0,4 miliar.

Metode investasi selanjutnya ditentukan oleh para pihak pada tahap selanjutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham CAP serta otoritas pemerintah terkait di Republik Indonesia.

Erwin Ciputra, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Chandra Asri, mengatakan perjanjian ini menjadi momen yang luar biasa bagi Chandra Asri. Hasil dari right issue akan secara signifikan meningkatkan rencana pihaknya untuk mengembangkan kompleks petrokimia kedua, seiring dengan langkah Perseroan untuk mempercepat pengambilan FID pada tahun 2022.

"Ini adalah bagian dari strategi inti kami untuk memberikan pertumbuhan transformasional dalam melayani kebutuhan Indonesia, mendukung perluasan pelanggan, dan mengembangkan industri petrokimia dalam negeri," ucapnya.

Erwin mengatakan semua langkah ini sepenuhnya sejalan dengan seruan Presiden Joko Widodo dan Pemerintah untuk mempromosikan kemandirian dan substitusi impor.

"Kami senang memiliki Thaioil, kilang terbesar di Thailand sebagai mitra pertumbuhan kami, yang meningkatkan keamanan pasokan bahan bakudan memperkuat posisi kami sebagai perusahaan petrokimia terkemuka dan menjadi pilihan di Indonesia," ucapnya.

Agus Salim Pangestu, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT. Barito Pacific Tbk, menambahkan, Barito pada dasarnya percaya pada pertumbuhan melalui kemitraan.

"Saya senang memiliki Thaioil sebagai investor fundamental lainnya di Chandra Asri, setelah melalui seleksi Investor Strategis yang kuat dan proses yang komprehensif," ujarnya.

Agus berharap dapat bekerja sama untuk mewujudkan CAP2 dan menciptakan Impact Beyond Returns yang membangun nilai berkelanjutan bagi orang-orang, bisnis dan masyarakat di dalam dan di luar Indonesia.

"Kerja sama ini menciptakan peluang dan lingkungan yang luar biasa untuk mewujudkan visi ini, dan kami menanti fase selanjutnya untuk perjalanan bersama ini," ujarnya.

Dubes Indonesia untuk Singapura Suryopratomo juga menyampaikan, pembangunan Chandra Asri 2 merupakan langkah yang dibutuhkan untuk pengembangan industri petrokimia di Tanah Air.

"Dengan pengembangan ini, produk Chandra Asri tidak hanya ethylene, polyethylene, propylene, serta polypropylene, tetapi menjadi industri petrokimia Indonesia pertama yang menghasilkan butadiene. Produk-produk ini akan bisa menopang industri lain seperti otomotif dan elektronika," kata Suryopratomo.

Masuknya dana dari Thaioil Thailand sebesar US$ 1,7 miliar ini, kata dia, menunjukkan Indonesia sebagai tempat investasi yang menarik. Apalagi kelak akan ada investasi sekitar US$6 miliar untuk pembangunan Chandra Asri 2 dan membuka lapangan pekerjaan tambahan sebanyak 25 ribu pegawai.

Sementara itu, Wirat Uanarumit, Presiden dan Chief Executive Officer Thaioil juga mengakui, kerja sama ini menjadi langkah penting dan strategis bagi Thaioil untuk memperluas rantai nilai perusahaan ke dalam bisnis petrokimia.

"Saya senang bahwa kami dapat merampungkan proses kemitraan ini dengan CAP, produsen petrokimia utama di pasar yang menarik seperti Indonesia, dan untuk membantu CAP dalam tahap pertumbuhan berikutnya dengan pengembangan dan pembangunan CAP2," katanya.

Kemitraan ini juga akan bersinergi dengan kolaborasi komersial antara CAP dan Thaioil dimana Thaioil dapat memasok nafta untuk CAP dari Clean Fuel Project (CFP) senilai US$4,8 miliar yang dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023.

"Dengan demikian meningkatkan keamanan bahan baku untuk CAP dalam prosesnya.Saya yakin kemitraan ini akan berhasil dan saling menguntungkan baik bagi CAP maupun Thaioil. Kami berharap dapat bekerja sama dengan CAP untuk bersama-sama mengembangkan bisnis secara berkelanjutan dan menguntungkan di masa depan," ucapnya.

Tanawong Areeratchakul, Presiden SCG Chemicals, mengatakan SCG Chemicals menyambut baik Thaioil sebagai investor strategis dan mitra bahan baku baru. SCG sepenuhnya mendukung CAP melakukan investasi bersama dalam pengembangan dan konstruksi CAP2. Kemitraan SCG Chemicals selama satu dekade dan kolaborasi yang sukses dengan CAP menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan Indonesia.

"Investasi kami di CAP2 menegaskan kembali komitmen kami untuk kemakmuran jangka panjang Indonesia. Kami berharap dapat bekerja sama dengan CAP, Barito dan Thaioil untuk menyelesaikan CAP2 dengan sukses," imbuh Tanawong.

Investasi di CAP2 diproyeksikan sekitar USD5 miliar. Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 4 sampai 5 tahun dengan menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan selama periode tersebut. Ini akan menggandakan kapasitas produksi perseroan dari saat ini 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.

Hal ini akan membantu memenuhi pertumbuhan permintaan domestik Indonesia yang terus meningkat, mengurangi ketergantungan impor, mengembangkan industri petrokimia hilir lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi.

(osc/osc)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK