Sanksi China Terhadap Alibaba Cuma Bikin Laba Turun Tipis

CNN Indonesia
Rabu, 04 Agu 2021 19:26 WIB
Alibaba Group, raksasa e-commerce besutan Jack Ma, membuktikan sanksi Pemerintah China kepada mereka hanya berpengaruh kecil terhadap bisnis perusahaan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Alibaba Group, raksasa e-commerce China, mencatat perolehan laba lebih rendah 5 persen pada periode April-Juni 2021, yakni sebesar 45,1 miliar yuan atau setara US$7 miliar. Tetapi, pendapatan perusahaan besutan Jack Ma tersebut masih relatif stabil.

Hal itu menandakan bahwa tindakan keras Pemerintah China terhadap Alibaba Group hanya memberi pengaruh kecil terhadap bisnis inti perusahaan teknologi terbesar China itu.

Diketahui, Pemerintah China murka terhadap Alibaba Group karena monopoli pasar yang dilakukan perusahaan yang berbasis di Hangzhou itu.

Pada April lalu, regulator setempat menerapkan denda terbesar yang pernah ada, yakni US$2,78 miliar, yang mengakibatkan perusahaan rugi pada kuartal I 2021.

Pemerintah China juga mengambil tindakan lain terhadap Alibaba Group yang membuat saham perusahaan jatuh.

Pun demikian, pendapatan Alibaba tetap solid karena ekonomi China mulai pulih, yang membantu mendorong belanja online.

Mengutip AFP, Rabu (4/8), pendapatan Alibaba yang sebagian besar berasal dari platform e-commerce tumbuh 34 persen menjadi 205,7 miliar yuan. Pertumbuhan tersebut hanya meleset sedikit dari prediksi, yaitu 36 persen dalam jajak pendapat analis Bloomberg.

Alibaba menuding pendapatan bersih perusahaan lebih rendah karena investasi strategis yang dilakukannya. "Namun, kami percaya pada pertumbuhan ekonomi China dan penciptaan nilai jangka panjang perusahaan," ujar CEO dan Chairman Daniel Zhang.

Alibaba mendapat perhatian khusus setelah miliarder pendirinya, Jack Ma, secara terbuka mengkritik Pemerintah China karena mengekang aktivitas pinjaman online (pinjol), manajemen kekayaan, dan asuransi dari unit usahanya, Ant Group.

Sebelum dikenakan denda, teguran Pemerintah China terhadap Alibaba juga telah merugikan bisnis Jack Ma dan Ant Group. Rencana IPO Hong Kong-Shanghai oleh Ant Group senilai US$35 miliar mendadak dibatalkan. Padahal, rencana ini dapat mendongkrak kekayaan Jack Ma.

Setelah itu, Jack Ma sempat menghilang dari publik selama berminggu-minggu, sedangkan Ant Group diperintah untuk kembali ke bisnis inti sebagai penyedia layanan pembayaran online.



(bir/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK