SIDANG TAHUNAN MPR

Jokowi: APBN 2022 Harus Responsif dan Fleksibel

CNN Indonesia
Senin, 16 Agu 2021 11:17 WIB
Presiden Jokowi menilai pandemi covid-19 belum akan berakhir. Karenanya, APBN 2022 harus antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam merespons ketidakpastian.
Presiden Jokowi menilai pandemi covid-19 belum akan berakhir. Karenanya, APBN 2022 harus antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam merespons ketidakpastian. (ANTARA FOTO/Sopian).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pandemi covid-19 belum berakhir. Karena itu, APBN 2022, ia menyebut, harus antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam merespons ketidakpastian, dengan tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian.

"APBN berperan sentral untuk melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus motor pengungkit pemulihan ekonomi," terang Jokowi dalam Pidato APBN 2022 beserta nota keuangannya, Senin (16/8).

Menurut Jokowi, sejak awal pandemi, Indonesia sudah menggunakan APBN sebagai perangkat kontra-siklus atau countercyclical, mengatur keseimbangan rem dan gas, mengendalikan penyebaran covid-19, melindungi masyarakat rentan, dan mendorong kelangsungan dunia usaha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Strategi ini telah membuahkan hasil. Buktinya, mesin pertumbuhan yang tertahan di awal pandemi mulai bergerak. Hasilnya, pada kuartal II 2021, RI mampu tumbuh 7,07 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali di posisi 1,52 persen.

Capaian ini, lanjut Jokowi, harus terus dijaga momentumnya. Reformasi struktural harus terus diperkuat, termasuk juga UU Cipta Kerja, Lembaga Pengelola Investasi, dan sistem OSS berbasis risiko yang jadi lompatan kemajuan.

Yang, sambung dia, dampaknya bukan hanya pada peningkatan produktivitas, daya saing investasi dan ekspor, tapi juga pada penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

"Dengan berpijak pada strategi tersebut, pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2022, yaitu 'pemulihan ekonomi dan reformasi struktural," imbuhnya.

Pemulihan sosial ekonomi ini akan terus dimantapkan sebagai penguatan fondasi untuk mendukung pelaksanaan reformasi struktural secara lebih optimal," tutur dia.

Reformasi struktural, Jokowi menambahkan, hal yang fundamental untuk pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi pascapandemi karena Indonesia bukan hanya harus tumbuh, tapi tumbuh dengan cepat dan berkelanjutan.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER