Menteri BUMN Erick Thohir mengakui terdapat ego di masing-masing perusahaan pelat merah. Hal ini menjadi tantangan dalam pembentukan holding BUMN.
"Kami tahu lah BUMN kadang-kadang ada egonya," ungkap Erick dalam Merdeka Berkarya Berkontribusi untuk Indonesia, Rabu (25/8).
Misalnya, ego yang dimiliki oleh anggota holding ultra mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berterima kasih holding ultra mikro yang berhasil menggabungkan, melepaskan ego-ego nya," terang Erick.
Erick mengatakan holding ultra mikro akan menekan biaya dana (cost of fund) masing-masing perusahaan. Dengan demikian, nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PNM bisa mendapatkan cicilan lebih murah.
"Sinergi ini tekan cost of fund supaya 10,5 juta anggota Mekaar, ibu-ibu bisa dapat cicilan lebih murah," ujar Erick.
Sebelumnya, Erick menyebut cicilan pinjaman program Mekaar yang dibina oleh PNM akan turun pada November 2021 mendatang. Hal ini seiring terbentuknya holding ultra mikro.
Lihat Juga : |
"Dalam waktu dekat akan menggabungkan BRI, PNM, dan Pegadaian yang selama ini bergerak dan membantu pendanaan sektor ekonomi mikro dan kecil, agar cicilan dari pinjaman produktif lebih ringan. Insyaallah, bulan November cicilan akan turun," kata Erick bulan lalu.
Sementara, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan holding ultra mikro akan menciptakan 30 juta nasabah UMKM baru pada 2024 mendatang.
Ia mengatakan Kementerian BUMN sudah membagi dan memetakan lokasi cabang masing-masing perusahaan pasca holding terbentuk. Kartika memastikan cabang tersebut akan tersebar di seluruh Indonesia demi menjangkau nasabah UMKM.