Erick Thohir: Porsi Direksi BUMN dari Milenial Baru 4 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 25 Agu 2021 11:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan porsi direksi BUMN dari kalangan milenial saat ini baru 4 persen. Padahal, ia ingin porsinya 5 persen.
Erick Thohir menyatakan porsi direksi BUMN dari kalangan milenial sampai dengan saat ini masih belum sesuai harapannya. ((ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan porsi direksi milenial di perusahaan pelat merah baru 4 persen saat ini. Angkanya masih kurang dari target yang ditetapkan, yakni 5 persen.

"Saya tidak segan-segan mengingatkan bahwa kami punya target tahun ini pimpinan muda harus 5 persen, laporan terakhir baru 4 persen lebih," ungkap Erick dalam Merdeka Berkarya Berkontribusi untuk Indonesia, Rabu (25/8).

Selain dari kalangan milenial, Erick juga mengatakan ingin agar direksi BUMN dari kalangan perempuan juga ditingkatkan. Pasalnya, saat ini keterwakilan perempuan di jajaran direksi BUMN baru 12 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, target yang ditetapkan mencapai 15 persen untuk tahun ini.

"Kesetaraan gender justru baru 12 persen, dulu laporannya 14 persen, ternyata baru 12 persen. Ini sudah mau September, Oktober, November, Desember, (sisa) empat bulan," ungkap Erick.

Ia menyadari memilih pimpinan tak bisa asal dan butuh proses. Sebab, dampaknya akan fatal jika salah memilih pimpinan untuk BUMN.

"Saya juga tidak ingin memaksakan karena memilih pemimpin itu adalah tonggak yang penting dalam sebuah korporasi. Jika salah memilih akhirnya jadi snowball ke arah tidak baik," ujar Erick.

[Gambas:Video CNN]

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan terdapat tiga syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin di BUMN, yakni integritas, kepemimpinan, dan intelektual.

"Integritas penting sekali, kalau mengambil keputusan triliun rupiah dan begitu banyak keputusan yang harus diambil, sebagai pimpinan harus ada integritas," kata Pahala.

Lalu, kepemimpinan penting untuk mengatur organisasi. Menurutnya, tak semua orang memiliki kemampuan tersebut.

"Banyak yang pintar, sekolah, pintar pemikirannya, tapi kepemimpinannya kurang," imbuh Pahala.

Sementara, Menteri BUMN periode 1998-1999 Tanri Abeng menambahkan perusahaan pelat merah butuh pemimpin yang bisa melakukan perubahan. Menurutnya, pemimpin sekarang harus lebih kreatif dan inovasi.

"Saya sarankan BUMN muda harus terus belajar, never stop learning. Jangan lupa perkembangan itu cepat. Harus betul-betul fokus," kata Tanri.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER