Kemenparekraf Gandeng PNM Mekaar Kerek Perekonomian Cirebon

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku optimis akan dapat mendorong peningkatan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja lewat sinergi dan kolaborasi bersama PNM Mekaar Cirebon.

Hal itu disampaikan Sandiaga dalam kunjungan ke PNM Mekaar Cirebon pada Kamis (9/9). Dengan 10,7 juta nasabah, PNM Mekaar sudah menjadi bagian pada sistem ekonomi rakyat Indonesia.

"Kita sinergikan pemasaran. Karena beberapa produk ekonomi kreatif disini bisa mendunia. Seperti di tempat-tempat lain setiap saya berkunjung ke PNM Mekaar. Saya sudah lapor ke Erick Thohir. Ini luar biasa pemberdayaan masyarakat terutama keluarga yang dikomandoi emak-emak," ujar Sandiaga.

Dia berharap, kolaborasi ini dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Dengan produk ekonomi kreatif yang berkualitas, pemerintah disebut akan memberi nilai tambah lewat pendampingan dan pemasaran.

Ke depannya, Sandiaga menyebut akan terus melanjutkan sinergi untuk akses pembiayaan, baik keuangan, pendampingan, juga desa wisata.

"Jadi ada 190 ribu lebih nasabah Mekaar dan Ulam. Secara agregat hampir setengah triliun atau Rp500 miliar. Setelah spot check bisnis mereka mengalami penurunan karena PPKM menghambat mobilitas. Sebagian sudah bisa beradaptasi dengan digitalisasi, sebagian lagi perlu kita bantu," ungkapnya.

Lewat kolaborasi ini, diharapkan nasabah Mekaar naik menjadi nasabah Ulam, dan dengan demikian, dapat membuka lapangan kerja baru. Menurut Sandiaga, kunci dari kebangkitan ekonomi Indonesia adalah dengan menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan terlebih dahulu sebelum memulihkan ekonomi.

"Cara ekonomi kita supaya pulih adalah sehat. Cara sehat adalah dengan vaksinasi dan protokol kesehatan. Setelah dua minggu ada pelonggaran, ada peningkatan dari perdagangan produk ekonomi kreatif dan pariwisata, meskipun belum signifikan. Namun ini harus dibarengi dengan protokol kesehatan," kata Sandiaga.

Selain berkolaborasi dengan berbagai pihak, Kemenparekraf juga tengah berupaya menggerakkan sektor ekonomi kreatif melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, yang antara lain bertujuan mengangkat kembali produk unggulan seperti batik dan anyaman.