Tinjau Rokan, Ahok Minta Digitalisasi Diterapkan Hulu-Hilir
Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta digitalisasi yang diterapkan di Blok Rokan, Riau bisa menjadi acuan di seluruh operasi perseroan dari hulu sampai hilir.
"Digitalisasi di WK Rokan bisa dijadikan acuan untuk memperluas penerapannya di seluruh operasi hulu Pertamina, bahkan bisa juga untuk sektor hilir juga," ujar Ahok dalam keterangan resmi, Selasa (14/9).
WK Rokan menerapkan fasilitas Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC). Ia menilai penerapan sistem IODSC dapat diterapkan di Pertamina Integrated Command Center agar dapat mendukung optimalisasi devisa.
Manajemen Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengatakan peningkatan produksi WK Rokan didukung oleh faktor utama seperti kegiatan pengeboran sumur produksi minyak baru, menahan laju penurunan produksi alamiah, hingga menjaga keandalan fasilitas operasi produksi.
Setidaknya ada 4 manfaat yang bisa dirasakan dengan menerapkan digitalisasi di Pertamina. Manfaat itu adalah, meningkatnya kinerja keselamatan, penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi hingga sekitar 40 persen, optimalisasi kemampuan fasilitas produksi, dan peningkatan efisiensi.
Digitalisasi WK Rokan melalui IODSC merupakan sumber 'big data' yang berkenaan dengan aktivitas sumur dan peralatan di lapangan. Setiap harinya sistem ini menerima 4-5 ribu data yang akan diolah untuk menjadi informasi dalam mengambil keputusan.
Tidak hanya itu, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) turut digunakan untuk mengatur jadwal perawatan ulang sumur, identifikasi kinerja pompa, hingga analisa dan pengukuran aliran minyak yang ada.
Ahok turut meninjau pilot project CEOR agar dapat mengutamakan keuntungan bagi Pertamina dan pemerintah. Ia berharap agar manajemen terkait bisa mengelola risiko dengan baik. Serta menggandeng partner strategis untuk mengembangkan metode terbaik lainnya guna membantu PHR dalam meningkatkan produksi.
Sebelumnya, pemerintah secara resmi telah mengambil alih Blok Rokan melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk mengelola lapangan minyak bumi di provinsi Riau. Sejak 9 Agustus 2021, operasional WK Rokan diambil alih oleh PHR dari pengelola sebelumnya PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Blok Rokan sendiri telah berkontribusi sebesar 24 persen bagi produksi minyak dan gas nasional. Pengelolaan blok ini akan memberikan manfaat yang lebih luas bagi negara dari sisi pengelolaan maupun penerimaan negara.
(fry/agt)