Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah baru menggunakan dana untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp395,92 triliun par 17 September. Angka itu setara dengan 53 persen dari pagu yang sebesar Rp744 triliun.
Airlangga memaparkan dana itu digunakan untuk beberapa kebutuhan, seperti kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, UMKM, dan insentif usaha.
Ia merinci realisasi di sektor kesehatan sebesar Rp97,28 triliun. Angkanya setara dengan 45,3 persen dari target.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, realisasi perlindungan sosial sebesar Rp112,87 triliun. Jumlah itu setara dengan 60,5 persen dari pagu.
Kemudian, realisasi di sektor program prioritas sebesar Rp59,51 triliun. Dana tersebut baru terealisasi 50,5 persen.
Selanjutnya, dana untuk sektor UMKM baru terealisasi 42 persen. Dengan kata lain, dana yang dicairkan baru Rp68,35 triliun.
Terakhir, pemerintah telah menyalurkan dana Rp57,92 triliun untuk memberikan insentif kepada pengusaha. Dana itu setara dengan 92,2 persen dari target.
Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan dana untuk PEN sejak 2020. Pada tahun lalu, pemerintah menganggarkan Rp695 triliun untuk PEN.
Kemudian, alokasi dana PEN naik menjadi Rp744 triliun tahun ini. Lalu, pemerintah kembali mengalokasikan dana PEN untuk tahun depan sebesar Rp321,2 triliun.