Krisis BBM Inggris, SPBU Dijaga Tentara

Pemerintah Inggris menyiagakan sejumlah tentara untuk menjaga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari aksi panik beli (panic buying) oleh warga akibat krisis BBM yang melanda beberapa hari terakhir. Rencananya, para tentara turut dilibatkan dalam pengiriman BBM ke tempat-tempat yang paling membutuhkan.

"Jika diperlukan, pengerahan personel militer akan memberikan rantai pasokan dengan kapasitas tambahan sebagai tindakan sementara untuk membantu meringankan tekanan yang disebabkan oleh lonjakan permintaan bahan bakar lokal," kata Sekretaris Bisnis Inggris Kwasi Kwarteng seperti dilansir dari CNN Business, Selasa (28/9).

Selain menyiagakan sejumlah tentara, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga sudah melakukan beberapa kebijakan darurat dalam rangka menangani dampak dari krisis BBM di negaranya. Salah satunya mengeluarkan visa kerja sementara bagi 5.500 pengemudi truk asing.

Pasalnya, krisis BBM terjadi di hampir 90 persen SPBU Inggris karena permasalahan rantai pasok dalam distribusi energi. Pemicunya, ada kekurangan jumlah supir truk pengangkut BBM, sehingga pasokan terlambat sampai dan sudah terlanjur habis.

Selain mengeluarkan visa kerja sementara, pemerintah setempat juga menangguhkan undang-undang persaingan untuk mengizinkan pemasok mengirimkan BBM ke operator lain.

Atas peristiwa krisis BBM ini, masyarakat Inggris pun mulai menyerbu SPBU. Antrean mengular pun terjadi di stasiun pengisian dalam beberapa hari terakhir.

Beberapa pengendara bahkan harus menunggu berjam-jam untuk mengisi BBM. Masyarakat melakukan panic buying karena pada saat yang sama, ada lonjakan harga gas internasional yang membuat sejumlah perusahaan energi gulung tikar.

Di sisi lain, beberapa operator menjatahkan pasokan BBM mereka kepada masyarakat. Sementara, sebagian SPBU terpaksa ditutup karena benar-benar kehabisan pasokan.

[Gambas:Video CNN]