Direktur Utama BPJS Kesehatan dan Komisi IX DPR RI mengadakan peninjauan pelayanan di Puskesmas Sungai Siring, Samarinda, Kalimantan Timur, guna memantau kualitas pelayanan bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di masa pandemi.
"Kunjungan kami bermaksud untuk memastikan pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) kepada peserta JKN-KIS selama masa pandemi ini tetap berjalan baik," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti pada Sabtu (9/10).
Dia mengatakan, penurunan mobilitas masyarakat akibat pembatasan kegiatan menuntut BPJS Kesehatan untuk beradaptasi dan memberi solusi melalui inovasi layanan digital. Dia berharap, selama masa pendemi peserta JKN-KIS dapat memanfaatkan layanan digital untuk mengurangi kontak langsung dan menghindari penyebaran Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, BPJS Kesehatan terus berupaya mendorong fasilitas kesehatan untuk memanfaatkan layanan digital, seperti pelayanan tanpa tatap muka, baik melalui aplikasi Mobile JKN, telepon, WhatsApp, Telegram serta media telekomunikasi lainnya. Selain itu peserta dapat memanfaatkan fitur antrean online fasilitas kesehatan yang dapat diakses melalui aplikasi Mobile JKN," katanya.
Untuk itu, Ghufron mengapresiasi Puskesmas Sungai Siring yang telah mengimplementasikan layanan berbasis digital di wilayah kerja BPJS Kesehatan Kantor Cabang Samarinda. Menurutnya, hal itu tak mudah karena membutuhkan jaringan komunikasi dan data yang cukup.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ansori Siregar mengatakan, puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat, baik di desa maupun kelurahan. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas tidak terkendala dalam melayani pasien.
"Kami datang kunjungan kerja ke sini untuk melihat secara langsung baik pembangunan, administrasi dan Sumber Daya manusia (SDM) di Puskesmas Sungai Siring. Alhamdulillah kami melihat penyebaran virus Covid-19 juga telah mengalami penurunan," katanya.
Pimpinan Puskesmas Sungai Siring Andi Tenri Awaru menyatakan, Puskesmas Sungai Siring yang menerima rawat inap selama 24 jam merupakan pintu masuk Samarinda dari wilayah utara. Pada masa pandemi, terjadi penurunan kunjungan pasien menjadi sekitar 30-50 orang setiap hari.
Pihaknya juga ditegaskan menerapkan protokol kesehatan ketat untuk menekan penularan Covid-19. Saat ini, Puskesmas Sungai Siring tengah menggiatkan vaksinasi yang didukung oleh aplikasi P-Care Vaksinasi dari BPJS Kesehatan.
"Saat ini kami sedang gencar melakukan program vaksinasi, hingga November nanti target kami 80 persen. Kami bersyukur proses percepatan vaksinasi ini dibantu oleh aplikasi P-Care Vaksinasi dari BPJS Kesehatan yang memudahkan petugas dalam melakukan registrasi, screening, pencatatan hasil observasi pasca vaksinasi, pencatatan dosis vaksinasi dan penerbitan kartu vaksin melalui aplikasi P-Care Vaksinasi," jelas Tenri.
Salah seorang peserta JKN-KIS, Syakur, yang sedang berobat di Puskesmas Sungai Siring mengatakan, program kelolaan BPJS Kesehatan itu sangat membantunya. "Program JKN-KIS ini sangat membantu dan memberikan rasa aman karena saya tidak perlu memikirkan biaya jika saya dan keluarga sewaktu-waktu sakit. Saya berharap program ini terus ada," ujarnya.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut adalah Kepala Dinas Kesehatan Samarinda Ismed Kusasih, Staf Ahli Menteri Kesehatan Pusat Bidang Ekonomi Kesehatan M Subuh, anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Siruaya Utamawan, Sekretaris BPJS Kesehatan Arief Syaefuddin, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Kaltimtengseltara Prio Hadi Susatyo, dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Samarinda Mangisi Raja Simarmata.
(rea)