Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,02 persen ke 6.481 pada akhir perdagangan Jumat (8/10) pekan lalu. Investor asing mencatatkan beli bersih atau net buy senilai Rp2,41 triliun.
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan saham akan berpeluang bergerak secara terbatas dalam rentang 6.400 hingga 6.510.
Dari sisi teknikal, Herditya melihat stochastic pasar modal sudah overbought atau jenuh beli akibat penguatan beberapa waktu belakangan ini. Namun ia menyebut masih ada tanda-tanda penguatan bagi indeks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Tapi, minimnya sentiman akan membuat penguatan indeks bersifat terbatas. Apalagi, isu yang menjadi perhatian pasar belakangan ini adalah sentimen lama seperti, rencana Bank Sentral Amerika Serikat untuk melakukan tapering off, harga batu bara, dan gagal bayar perusahaan properti China Evergrande.
Tapering, tambahnya, sudah dipastikan akan dilakukan The Fed pada akhir tahun ini. Namun pemerintah Indonesia sudah mengantisipasi dalam menghadapi isu ini.
"Untuk tapering nampaknya sudah pasti dilakukan di akhir tahun ini dan hal ini pun nampaknya sudah diantisipasi oleh pemerintah mengingat adanya tapering 2013," kata Herditya kepada CNNIndonesia.com, minggu (10/10).
Sentimen harga batu bara secara teknikal diperkirakan akan terkoreksi secara wajar. Perkiraan ia dasarkan pada penguatan harga batu bara yang sangat signifikan belakangan ini.
Herditya menyebut saat ini investor maupun trader emiten pertambangan dapat melakukan profit taking atau aksi ambil untung. Namun, apabila ada tanda-tanda reversal, mereka dapat melakukan aksi buyback.
Isu gagal bayar Evergrande nampaknya sudah tidak akan berpengaruh terhadap indeks dalam negeri.
Sepekan ke depan, ia menyebut beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi. Di antaranya saham perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) dengan target di posisi support 5.575 dan posisi 6.400 untuk ambil untung.
Sektor perbankan Herditya menjagokan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI dengan target posisi support 5.700 dan posisi 6.400 untuk taking profit.
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi emiten pertambangan yang dipilih dengan posisi support di 2.610 dan dapat mengambil keuntungan di 3.050.
Selama sepekan lalu, emiten ini dapat mencatatkan kenaikan hingga 10,04 persen atau naik 250 poin ke 2.740. Walau performa secara bulanan emiten ini masih turun 2,49 persen.
Selanjutnya PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) ia perkirakan akan menyentuh support level 430 dan dapat taking profit pada 525.
Emiten yang bergerak di bidang impor dan ekspor kendaraan suku cadang ini sudah mengalami penurunan dalam sebulan terakhir hingga minus 17,14 persen. Namun posisinya masih lebih kuat dalam 6 bulan terakhir sebesar 43,21 persen.
Ia turut menyarankan agar investor dapat merealisasikan terlebih dahulu keuntungannya. Sebab diperkirakan indeks akan mengalami pelemahan.
Analis Sukor Sekuritas Hendriko Gani menyebut indeks berpeluang bergerak menguat dengan support 6.267 dan resistance 6.580 hingga 6.640.
"IHSG bergerak menguat," kata Hendriko kepada CNNIndonesia.com, minggu (10/10).
Hendriko memperkirakan tapering masih menjadi isu yang diwaspadai oleh investor, walau belum terdapat informasi lebih lanjut terkait pelaksanaan rencana ini.
Baginya terdapat beberapa sentimen dalam dan luar negeri yang akan menghiasi pasar modal pekan ini. Seperti rilis inflasi dan trade balance Bank Sentral Amerika Serikat dan perkembangan data pinjaman dalam negeri.
Lihat Juga : |
Selain itu, foreign inflow atau aliran dana masuk diperkirakan akan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan indeks gabungan pekan ini.
"Kemudian foreign inflow juga akan berpengaruh banyak ke IHSG karena beberapa minggu terakhir IHSG terus dibanjiri dana asing," ujarnya.
Hendriko turut merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dimiliki untuk pekan ini. Di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) dengan posisi support 5.775 dan resistance 6.200.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI dengan support 5.750 hingga resistance 6.200. Emiten ini mengalami kenaikan hingga 14,95 persen dalam sepekan dan 13,89 persen dalam sebulan.
Sektor perbankan lainnya yang turut direkomendasikan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI dengan posisi support 6.600 hingga resistance 7.300. Pekan lalu, BMRI berhasil membukukan kenaikan sebesar 11,74 dan saat ini berada di posisi 6.900.
(fry/agt)