Gubernur Bali Klaim 20 Ribu Wisman Pesan Kamar Hotel

Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim lebih dari 20 ribu wisatawan mancanegara (wisman) telah memesan kamar hotel untuk kedatangan pada November. Kebanyakan dari mereka yang memesan hotel disebut wisman dari benua biru Eropa.

"Dari laporan yang saya terima kemarin, dari 19 negara itu, memang sudah ada yang pesan hotel. Beberapa negara itu sampai 3.000an yang pesan, ada yang 2.000 an, ada yang 1.500. Dari Eropa cukup banyak saya lihat. Kalau ditotal November itu yang pesan 20 ribuan dari pemesanan hari ini sampai kemarin," ujarnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (14/10).

Diketahui, pemerintah resmi membuka kunjungan wisman atau turis asing ke Bali mulai hari ini setelah disetop beberapa waktu lalu di tengah peningkatan kasus covid-19.

Kendati demikian, Koster mengakui memang belum ada penerbangan internasional yang terjadwal mendarat di Bali sejak pembukaan hari ini sampai pekan depan.

"Bukan bulan ini (wisman datang). Bulan ini masih berjalan. Minggu depan, kita belum tahu. Minggu ini belum ada. Minggu depan belum bisa dipastikan. Tetapi mudah-mudahan ada (wisman ke Bali)," imbuh dia.

Harap maklum, kebijakan pembukaan cross border baru dibuka. Negara-negara yang ingin berkunjung pun masih mempersiapkan diri.

"Wisatawan butuh waktu. Ini kan baru tanggal 14 Oktober. Mudah-mudahan akhir Oktober paling lambat sudah ada penerbangan ke Bali," jelasnya.

Yang pasti, keluarnya regulasi baru yang mengizinkan wisman dari 19 negara berkunjung ke Bali, maka wisman di berbagai negara memiliki kepastian untuk datang ke Bali.

"Saya harap dalam hari-hari ke depan, akan terjadi peningkatan pemesanan hotel dari wisman berbagai negara," terang Koster.

"Sesuai arahan Presiden RI (Jokowi), kami memberikan izin kepada 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan menuju Bali dan Kepulauan Riau," ujar Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam keterangan resmi, Rabu (13/10).

Luhut memaparkan 19 negara yang diizinkan tersebut, yaitu Saudi Arabia, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Izin untuk 19 negara ini didasari oleh standar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Utamanya karena jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 di negara-negara tersebut berada di level 1 dan 2 serta angka positivity rate yang rendah.

[Gambas:Video CNN]