Potensi Ekonomi dari World Superbike Mandalika Rp500 M

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan potensi ekonomi dari World Superbike di Mandalika, Lombok, NTB, mencapai Rp500 miliar.

"Potensi ekonomi dari Superbike Mandalika diperkirakan mencapai Rp500 miliar. Jadi multiplier effect-nya Rp500 miliar per sekali event," kata Airlangga, dilansir dari Antara, Jumat (15/10).

Airlangga menyatakan lintasan Sirkuit Mandalika memiliki panjang 4,3 km dengan 17 tikungan. Sirkuit tersebut dibangun dengan teknologi aspal terbaru, yakni stone mastic asphalt (SMA).

"Sirkuitnya luar biasa, pemandangannya juga luar biasa, sudah dipersiapkan manajemen traffic-nya. Perhelatan balapan Superbike ini diharapkan ditonton oleh 25 ribu penonton," kata Airlangga.

Ia berharap Superbike dan MotoGP dapat menjadikan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tourism atau pariwisata dan menjadi proyek kedua terbesar setelah Nusa Dua.

"Dalam beberapa dekade, tidak ada KEK Tourism yang terintegrasi selengkap di Mandalika. Ini bisa menjadi alternatif destinasi yang terdepan karena dilengkapi pelabuhannya juga sudah siap menampung 7 juta orang," terang Airlangga.

Sementara, Direktur Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer mengatakan jumlah penonton acara Superbike berpotensi mencapai 150 ribu orang dalam kondisi normal.

"Dampak lanjutan dari Superbike ini diharapkan semuanya bisa membangkitkan pariwisata. Potensi penambahan tenaga kerja akibat kegiatan di Mandalika mencapai 7.545 orang," tutur Abdulbar.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menyatakan Sirkuit Mandalika atau Pertamina Mandalika International Street Circuit (PMISC) di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai beroperasi pada November 2021 mendatang.

Superbike akan menjadi acara perdana yang menggunakan sirkuit tersebut. Superbike akan digelar pada 19-21 November 2021.

[Gambas:Video CNN]