PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengangkut ekspor berbagai komoditas unggulan Indonesia ke pasar internasional. Komoditas pertama, 25 ton produk garmen dari Sukabumi dan Semarang ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Kedua, 12 ton komoditas buah manggis dari Bali menuju dua kota di China yakni Shanghai dan Guangzhou. Keduanya diterbangkan secara terpisah dengan pesawat Boeing B777-300ER dengan kapasitas 40 ton.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pengangkutan ini merupakan komitmen dalam menyediakan akses penerbangan bagi komoditas ekspor. Ini dilakukan supaya produk ekspor semakin memiliki daya saing dan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami untuk dapat turut berpartisipasi dalam upaya peningkatan daya saing produk unggulan nasional melalui penyediaan jaringan penerbangan ke berbagai negara tujuan ekspor nasional," kata Irfan dalam keterangan resmi, Jumat (29/10).
Irfan menilai komoditas yang diekspor merupakan produk unggulan yang dikelola oleh masyarakat lokal. Sehingga hasilnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Ia pun berharap layanan ini dapat membuat produk ekspor tersebut memiliki daya saing di kancah internasional.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pengangkutan komoditas ekspor ini merupakan upaya untuk memastikan konektivitas antar wilayah baik domestik maupun internasional. Irfan menegaskan layanan yang diberikan Garuda akan selalu menghadirkan penerbangan yang cepat, aman, dan kompetitif.
"Ke depannya kami akan terus mengoptimalkan komitmen penyediaan jalur pendistribusian komoditas ekspor nasional ini melalui aksesibilitas layanan kargo udara ke berbagai negara tujuan ekspor," tutup Irfan.
Garuda terus memperkuat pengembangan bisnis kargo ke beberapa negara, seperti Manado ke Tokyo, Denpasar ke Hong Kong, Makassar ke Singapura, dan Surabaya ke Hong Kong.
Selain itu, Garuda juga melayani penerbangan charter bagi pengiriman kargo secara langsung maupun point-to-point. Ini dilakukan agar dapat mengoptimalkan pengoperasian armada passenger freighter.