Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengantongi komitmen investasi mencapai US$41,9 miliar atau setara Rp599,17 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS) dari kunjungan kerja ke Skotlandia dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi merinci komitmen tersebut berasal dari berbagai pertemuan dengan para investor di tengah perhelatan Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia. Totalnya, mencapai US$9,2 miliar atau Rp131,56 triliun.
Sisanya berasal dari komitmen investasi di UEA mencapai US$32,7 miliar atau Rp467,61 triliun. Komitmen tersebut terdiri dari kerja sama antara Lembaga Pengelola Investasi (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund, INA dengan DP World, Pertamina dan Masdar, investasi di Kilang Balikpapan, investasi di bidang manufaktur dan distribusi vaksin, hingga kemitraan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga sampai titik ini, totalnya US$9,2 miliar ditambah US$32,7 miliar sama dengan US$41,9 miliar. Dan kita berharap besok akan ada komitmen baru lagi," ungkap Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/11).
Tak hanya mengantongi sejumlah komitmen investasi, kepala negara juga meminta beberapa hal kepada Putra Mahkota UEA Mohamed bin Zayed (MBZ). Pertama, Jokowi ingin MBZ hadir ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Indonesia pada Oktober 2022.
Kedua, Jokowi berharap Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) dapat selesai paling lambat Maret 2022. Ketiga, Jokowi ingin perjanjian perjalanan (travel corridor arrangement/TCA) antara Indonesia dan UEA yang sudah diteken sejak 29 Juli 2020 bisa diperkuat.
"Dengan adanya vaksin dan platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat. Kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat TCA dengan saling mengakui sertifikat vaksin dan juga integrasi platform perlindungan perjalanan," jelasnya.
Lihat Juga : |
Keempat, mantan gubernur DKI Jakarta itu ingin ada perkuatan kerja sama kedua negara terkait rencana pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Indonesia. Jokowi ingin setelah ini ada pertemuan secara intensif mengenai rencana kerja sama di IKN.
"Beliau berdua kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis," katanya.
Kelima, kedua negara berencana memperkuat kerja sama di bidang rehabilitasi mangrove dan riset. Selain melakukan pertemuan dengan MBZ, Jokowi juga akan menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Dubai Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
Rencananya ada 10 perjanjian antar pemerintah yang akan dilakukan dalam pertemuan ini, yakni meliputi promosi investasi, perpajakan, kerja sama antar bank sentral, pengakuan vaksin dan platofrm digital untuk memudahkan mobilitas, dan pariwisata. Begitu juga dengan perjanjian soal sertifikat dan pelatihan ABK, pendidikan dan pelatihan diplomat, serta pengelolaan hutan bakau.
Selanjutnya, Jokowi akan melakukan pertemuan dengan para pebisnis UEA bersama Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Jokowi juga dijadwalkan datang ke Dubai Expo.