Kontribusi Ekonomi Pulau Jawa Susut Jadi 57,55 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 05 Nov 2021 14:41 WIB
Kontribusi ekonomi Pulau Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional turun menjadi 57,55 persen. (Foto: detikcom/Ari Saputra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi ekonomi Pulau Jawa terhadap ekonomi nasional turun menjadi hanya 57,55 persen pada kuartal III 2021. Angkanya lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal II 2021 yang sebesar 57,92 persen.

"Kontribusi Jawa yang semula itu 57,92 persen pada kuartal II 2021, ini kalau saya sampaikan turun menjadi 57,55 persen pada kuartal III 2021," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Jumat (5/11).

Sebaliknya, ia mengatakan kontribusi ekonomi Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Papua, serta Sulawesi terhadap nasional meningkat. Tercatat, kontribusi ekonomi Sumatera terhadap ekonomi nasional sebesar 21,95 persen, Kalimantan 8,32 persen, Maluku dan Papua 2,45 persen, serta Sulawesi 6,98 persen.

Sementara, kontribusi ekonomi Bali dan Nusa Tenggara terhadap ekonomi nasional turun menjadi 2,75 persen.

Rinciannya, ekonomi Pulau Jawa tumbuh 3,03 persen per kuartal III 2021. Lalu, ekonomi Bali dan Nusa Tenggara minus 0,09 persen, Sumatera tumbuh 3,78 persen, Kalimantan 4,52 persen, Sulawesi 4,58 persen, serta Maluku dan Papua 9,15 persen.

Selanjutnya, Margo menjelaskan pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh melambat menjadi 3,51 persen pada kuartal III 2021 secara tahunan. Pertumbuhan itu lebih rendah dari posisi kuartal II 2021 yang mencapai 7,07 persen.

Jika dilihat dari segi lapangan usaha, mayoritas sektor tercatat tumbuh pada kuartal III 2021. Dari 17 sektor, terdapat 11 sektor yang meningkat.

Detailnya, sektor jasa kesehatan tumbuh 14,06 persen, pertambangan 7,78 persen, infokom 5,51 persen, perdagangan 5,16 persen, pengadaan air 4,56 persen, jasa keuangan 4,29 persen, pengadaan listrik dan gas 3,85 persen, konstruksi 3,84 persen, industri pengolahan 3,68 persen, real estat 3,42 persen, dan pertanian 1,31 persen.

Sementara, kinerja enam sektor lainnya tampak masih turun. Rinciannya, akomodasi dan makan minum turun 0,13 persen, jasa lainnya turun 0,3 persen, jasa perusahaan turun 0,59 persen, transportasi dan pergudangan turun 0,72 persen, jasa pendidikan turun 4,42 persen, serta administrasi pemerintahan turun 9,96 persen.

Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen tampak tumbuh positif. Hal ini khususnya impor yang meningkat 30,11 persen dan ekspor tumbuh 29,16 persen.

Lalu, konsumsi rumah tangga terlihat hanya tumbuh 1,03 persen. Begitu juga dengan konsumsi pemerintah yang naik tipis 0,66 persen.

Kemudian, investasi meningkat 3,74 persen. Terakhir, konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 2,96 persen.



(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK