Ekonomi Bali Paling Loyo pada Kuartal III 2021

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekonomi Bali paling buruk pada kuartal III 2021. Laju ekonomi Pulau Dewata minus 2,91 persen secara tahunan. Padahal, laju ekonomi nasional masih positif, 3,51 persen.

Data BPS menunjukkan mayoritas sektor usaha terkontraksi pada kuartal III 2021. Rinciannya, penyedia akomodasi dan makan minum minus 8,47 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan minus 0,18 persen, perdagangan besar dan eceran minus 1 persen, dan industri pengolahan minus 7,27 persen.

Kemudian, jasa pendidikan minus 1,22 persen, administrasi pemerintahan minus 2,23 persen, transportasi dan pergudangan minus 16,03 persen, jasa keuangan dan asuransi minus 1,91 persen, jasa lainnya minus 6,78 persen, jasa perusahaan minus 7,53 persen, dan pengadaan air minus 5,72 persen.

Lihat Juga : Daftar 5 Provinsi dengan Ekonomi Tertinggi pada Kuartal III 2021

Sementara, beberapa sektor usaha tampak berhasil tumbuh pada kuartal III 2021. Sektor itu, antara lain konstruksi yang tumbuh 0,84 persen, infokom 0,05 persen, real estat 0,47 persen, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7,29 persen.

Selanjutnya, pertambangan dan penggalian tumbuh 0,71 persen. Begitu juga dengan pengadaan listrik dan gas yang naik 2,74 persen.

Dari sisi kelompok pengeluaran, konsumsi rumah tangga tercatat masih minus 1,09 persen dan impor minus 52,02 persen.

Lihat Juga : Garuda Blak-blakan Soal Tuduhan Sewa Pesawat Kemahalan

Sebaliknya, investasi berhasil tumbuh 1,15 persen, konsumsi pemerintah tumbuh 3,73 persen ekspor tumbuh 0,49 persen, dan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 2,75 persen.

Secara keseluruhan, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51 persen secara tahunan pada kuartal III 2021. Realisasi itu berbanding terbalik dengan posisi kuartal III 2020 yang terkontraksi 3,49 persen.

[Gambas:Video CNN]