Harga Emas Antam Hari Ini 9 November, Turun ke Rp943 Ribu per Gram

Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam melemah ke posisi Rp943 ribu per gram pada Selasa (9/11). Posisi tersebut turun Rp2.000 dari sebelumnya Rp945 ribu per gram pada Senin (8/11).

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) melorot Rp2.000 per gram dari Rp839 ribu menjadi Rp837 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp521,5 ribu, 2 gram Rp1,82 juta, 3 gram Rp2,71 juta, 5 gram Rp4,49 juta, 10 gram Rp8,92 juta, 25 gram Rp22,18 juta, dan 50 gram Rp44,29 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp88,51 juta, 250 gram Rp221,01 juta, 500 gram Rp441,82 juta, dan 1 kilogram Rp883,6 juta.

Lihat Juga : ANALISIS Pemerintah Harus Gerak Cepat Atur Pidana Pinjol Ilegal

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX melemah 0,07 persen menjadi US$1.826,7 per troy ons. Sedangkan harga emas di perdagangan spot naik 0,15 persen ke US$1.826,88 per troy ons pada pagi ini.

Kendati bergerak variasi, namun Analis Pasar Uang Ariston Tjendra melihat harga emas di pasar internasional sejatinya berpotensi menguat pada hari ini. Proyeksinya, harga emas bergerak di kisaran US$1.800 sampai US$1.835 per troy ons.

Ia mengatakan sentimen utama datang dari keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve yang tidak akan terburu-buru menaikkan tingkat suku bunga acuan. Hal ini memberi potensi pada pengetatan moneter di AS sampai ekonomi benar-benar pulih.

"Ini mungkin akan membantu kenaikan harga emas pasca-pengumuman The Fed," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, peluang penguatan juga berasal dari inflasi yang naik di beberapa negara, termasuk AS. Hal ini memberi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi dunia.

"Kekhawatiran ini bisa mendorong pasar masuk ke aset emas untuk mengamankan aset," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]