Baru 80,27 Juta Penduduk Indonesia yang Punya Rekening Bank
Head of Mandiri Institute Yudo Wicaksono mengatakan baru 80,27 juta penduduk Indonesia yang memiliki akun atau rekening di lembaga keuangan formal bank. Namun, angka ini tercatat dua kali lipat dibandingkan 2014 lalu.
"Kalo kita lihat pada 2020 itu sendiri, data dari Susenas sekitar 40,3 persen. Artinya, 80,27 juta orang memiliki akun bank," kata Yudo dalam webinar Indonesia Darurat Kejahatan Siber, Selasa (9/11).
Selain itu, 1 dari 4 rumah tangga di Indonesia dinilai pernah mengakses pinjaman dari lembaga keuangan formal. 25 persen di antaranya memiliki kredit di perbankan, 6 persen meminjam melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), 5 persen meminjam di bank umum non KUR, dan 4 persen meminjam di koperasi.
Lihat Juga : |
Hampir sebagian besar penduduk Indonesia sudah mengakses jasa keuangan formal. Bank menduduki posisi pertama sebagai lembaga keuangan formal yang paling banyak diakses sebanyak 58 persen.
Pada tahun ini, 72 persen masyarakat Indonesia diklaim telah menggunakan smartphone secara aktif dan sebanyak 201 juta orang telah mengakses internet.
Sehingga, ia mengatakan jumlah pengguna internet yang meningkat membuat transaksi electronic money (e-money) terhadap kartu debit dan kartu kredit juga meningkat.
"Volume transaksi terhadap kartu debit dan kartu kredit per Agustus 2020 mencapai 68,7 persen dan meningkat pada Agustus 2021 mencapai 73,9 persen," ungkapnya.
Namun demikian, Yudo menilai masih terdapat sejumlah kalangan masyarakat yang masih belum tersentuh layanan keuangan formal. Mereka berdalih tidak memiliki uang yang cukup hingga tidak membutuhkan layanan perbankan.
Ia pun menyoroti pengguna internet kebanyakan menggunakan sosial media dibandingkan e-banking. Sebanyak 87 persen pengguna internet mengakses sosial media, sementara hanya 2 persen yang mengakses e-banking.