Jurus Selamatkan Garuda: Nego Lessor hingga Dana PEN

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 11:35 WIB
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan sejumlah strategi untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Berikut rinciannya.
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan sejumlah strategi untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ilustrasi. (AFP PHOTO / ADEK BERRY).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo membeberkan berbagai jurus restrukturisasi dalam rangka menyelamatkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari lilitan utang yang kini mencapai US$9,75 miliar atau setara Rp138,93 triliun (kurs Rp14.250 per dolar AS).

Pertama, negosiasi dengan seluruh kreditur. Mulai dari perusahaan penyewa pesawat (leasing), kreditur dari pihak perbankan baik yang swasta maupun BUMN, kreditur pemegang sukuk, KIK-EBA, hingga para vendor-vendor, salah satunya PT Pertamina (Persero).

"Proposal restrukturisasi Garuda sudah kami launching di minggu ini, dan kita negosiasi dengan seluruhnya," ujar Tiko, sapaan akrabnya saat rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiko menjelaskan berbagai negosiasi dengan para kreditur dilakukan karena jumlah utang dari masing-masing cukup besar. Rinciannya, utang ke lessor mencapai US$6,35 miliar, ke bank US$967 juta, dan ke vendor BUMN US$630 miliar.

Targetnya, jumlah utang dari masing-masing kreditur bisa dikurangi mencapai 70-85 persen. Dengan begitu, jumlah utang perusahaan tinggal US$2,6 miliar atau Rp37,05 triliun.

Kedua, restrukturisasi melalui jalur pengadilan di Inggris. Singkatnya, langkah ini akan ditempuh agar beberapa negosiasi perlu melalui jalur pengadilan agar lebih mudah dan cepat selesai karena keputusan pengadilan berlaku untuk banyak negosiasi dengan kreditur sekaligus.

"Kalau votingnya setuju dengan proposal perdamaian akan jadi homologasi, mengikat semua pihak. Kalau gagal, kreditor tidak setuju, akan pailit," tuturnya.

Ketiga, melakukan pengalihan utang menjadi saham, menerbitkan obligasi tanpa kupon, hingga pemotongan bunga obligasi. Hal ini akan diterapkan ke sejumlah vendor BUMN, mulai dari himpunan bank-bank negara (Himbara), PT Pertamina, PT Airnav Indonesia, PT Gapura Angkasa, hingga PT Angkasa Pura I dan II.

Terakhir, meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mau mengkaji kembali pemberian dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) kepada Garuda. Semula, pemerintah sudah mau memberi dana PEN sebesar Rp8,5 triliun.

Dana itu sudah sempat dicairkan Rp1 triliun, tapi sisanya Rp7,5 triliun belum karena ada beberapa parameter keuangan Garuda yang tidak bisa dipenuhi karena kinerja perusahaan terus memburuk. Alhasil, dana itu mengendap dan belum dicairkan.

"Kami akan nego ulang agar Rp7,5 triliun ini bisa kita negosiasi ulang skema dan parameternya karena parameter yang disetujui di 2020 kemarin sudah tidak ada yang ketemu. Ini kita sedang negosiasi dengan Kemenkeu agar kita bisa memanfaatkan dana di rekening Rp7,5 triliun yang sudah ada tapi belum dimanfaatkan," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER