Jabar Gaet Universitas Nottingham Naikkan Indeks Kualitas Lingkungan

Pemprov Jabar | CNN Indonesia
Kamis, 11 Nov 2021 18:52 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggaet Universitas Nottingham untuk berkolaborasi dalam meningkatkan keseluruhan indeks kualitas lingkungan di Jabar tersebut.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Universitas Nottingham. (Arsip Pemprov Jabar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggaet Universitas Nottingham untuk berkolaborasi dalam meningkatkan keseluruhan indeks kualitas lingkungan di Jabar tersebut.

"Sebagai bentuk manifestasi dari kerja sama terbaru Jawa Barat - Nottingham, kami menawarkan untuk memfasilitasi kolaborasi ilmiah antara Nottingham dan beberapa universitas di Jawa Barat," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat bertemu delegasi dari Universitas Nottingham dalam acara COP26 belum lama ini.

Pria karib disapa Kang Emil itu menjelaskan pertemuan tersebut kemudian dilanjutkan dengan penandatangan Letter of Intent untuk kolaborasi antara Universitas Nottingham dan Jawa Barat dalam hal transportasi berkelanjutan dan energi terbarukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pada acara COP26, pihaknya menyampaikan perkembangan mengenai revitalisasi Sungai Citarum yang pada 2007 menurut Daily Mail dinyatakan sebagai Sungai Paling Tercemar.

Emil dalam salah satu dialog dalam forum tersebut menyoroti tantangan dalam membersihkan sungai, serta program-program kemajuan yang telah dicapai Pemda Provinsi Jawa Barat dalam beberapa tahun terakhir.

Dari 12 program yang diluncurkan, kata dia, sebagian besar telah mencapai target menengah yang ditetapkan dengan beberapa yang melebihi target.

"Indikator kunci keberhasilan dari program revitalisasi Citarum tersebut adalah meningkatkan indeks kualitas air menjadi 70 pada 2030," ujarnya.

Sementara itu, Minister Counsellor Hartyo Harkomoyo menyambut penandatanganan Letter of Intent antara Universitas Nottingham dan Pemerintah Daerah Jawa Barat dalam hal transportasi berkelanjutan dan energi terbarukan.

Dia menjelaskan persetujuan tersebut menunjukkan langkah nyata kedua belah pihak mendukung tujuan nasional Indonesia dalam mengembangkan teknologi hijau (green technolog.

"Kami mendorong kedua belah pihak agar melakukan kegiatan lebih lanjut untuk mengimplementasikan perjanjian. Kedutaan siap memfasilitasi kesepakatan dan kemungkinan kerja sama di masa depan tentang teknologi hijau," katanya.

Seperti diketahui, Universitas Nottingham adalah pendiri Konsorsium Inggris - Indonesia untuk Ilmu Interdisipliner (UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences) (UKICIS) bersama Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Institut Pertanian Bogor - dua universitas bergengsi di Jawa Barat.

Profesor Jessica Corner, pemimpin delegasi COP26 Universitas tersebut mengatakan, COP26 telah menjadi kesempatan penting untuk berbagi progres dalam tantangan lingkungan masing-masing.

Dia memberikan contoh, program Citarum Harum yang digagas Pemprov Jabar merupakan bukti nyata dan tindakan yang terkoordinasi, sehingga memungkinkan pemulihan kerusakan lingkungan jangka panjang.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Gubernur Ridwan dan Jawa Barat dalam strategi peningkatan kualitas lingkungan," katanya.

Sementara itu, Koordinator UKICIS Dr. Bagus Muljadi mengaku bangga dengan prestasi Jabar dalam menunjukkan kepemimpinan dalam meningkatkan indeks kualitas lingkungan.

"Sebagai akademisi diaspora Indonesia di Inggris, kami berupaya untuk mempercepat kemajuan upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas hidup di negara ini melalui transfer teknologi antara Inggris dan Indonesia," katanya.

(osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER