Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan pemerintah Inggris meluncurkan program Nurture to Scale: a scale up programmers for Indonesian startups.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kerja sama melalui program tersebut dinilai penting untuk mendorong para anak muda yang bergelut di bidang startup agar bisa mendunia.
"Sebanyak 35 startup asal Jabar akan menjalin kerjasama dalam program tersebut untuk dipasarkan di tanah Britania Raya. Ini akan menjadi angin segar bagi anak-anak muda Jabar dalam menyambut dunia digital di masa depan," ujarnya di Gedung Creative Center, Kota Bogor, Jumat (12/11).
Ridwan melihat, Jabar yang diwakili oleh Kota Bogor sangat progresif untuk bidang ekonomi kreatif. Karena, kata dia, ada program nurture of scale yang jadi program dari pemerintah Inggris guna membantu startup asal Jabar menjadi besar dan berskala dunia.
Dalam kegiatan tersebut, Ridwan yang didampingi oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendapatkan undangan dari Menteri Luar Negeri Inggris untuk menjajaki obrolan lebih lanjut tentang kerja sama pemerintah Inggris serta pemerintah daerah dan provinsi Jabar agar skala bisnis bisa lebih mendunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kemudian kami berdua diundang oleh ibu Menlu Inggris bulan April ke Inggris juga untuk mengkoneksi apa yang sudah diobrolkan di Bogor di skala-besarkan di London, di Inggris," ujarnya.
Selain itu, Ridwan juga menjelaskan bahwa salah satu kerja sama dengan pemerintah Inggris ialah terkait pembangunan Politeknik Maritim di Patimban, Subang.
Pada kesempatan tersebut, Ridwan mengungkapkan akan menyulap 27 kabupaten/kota agar bisa tersebar pusat ekonomi kreatif. Hal itu disebut terinspirasi dari Light House di Glasgow.
"Saya ingin membuat 27 kabupaten/kota di Jabar menyebarkan pusat ekonomi kreatif yang diinspirasi Light House di Glasgow untuk direplikasi di 27 daerah di Jabar. Karena itu dukungan anda (Menlu Inggris) melalui British embassy sangat dihargai oleh ekraf Jabar," sebutnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut bahwa beberapa startup atau ekraf di Jabar telah masuk radar pemerintah Inggris untuk dikerjasamakan.
"Memang beberapa startup atau ekraf dan anak-anak muda masuk radar dari pemerintah UK. Kami mendapatkan bimbingan dan ekspose sebetulnya jaringan internasional, itu yang paling penting kita sambut itu dengan mengaktivasi disini," kata Bima.
Menanggapi program yang dimiliki oleh pemerintah Inggris itu, Bima pun akan segera menggelar festival layaknya Pasar Seni ITB di Gedung Creative Center, Kota Bogor. Rencana itu diharapkan dapat menjaga semangat berkarya anak muda di Jabar, khususnya Bogor.
"Jadi bulan depan kita akan mengadakan pasar kreatif seperti pasar seni ITB. Kita buat disini jadi berkolaborasi dengan semua pihak," paparnya.
Menteri Luar Negeri Inggris, Elizabeth Truss mengatakan, kunjungan kerja ke Jabar kali ini merupakan kerja sama hub dan teknologi. "Kami ingin bekerja sama dalam perdagangan, investasi dan teknologi. Kami ingin memastikan kecerdasan buatan atau 5G dan aliran data. Kami akan melahirkan manfaat ekonomi yang selama pandemi terpuruk," katanya.
Elizabeth menyebutkan bahwa pertemuan tersebut dalam rangka meluncurkan program Nurture to Scale a Scale up Programmers for Indonsian Startups dengan melibatkan 35 anak muda yang memiliki startup.
"Saya bisa melihat energi hub dan kreatif di Jabar saya berharap anda (pemilik startup) bisa mengunjungi kami," katanya.