Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level tertingginya dalam sejarah atau all time high ke level 6.720 pada Jumat (19/11) sore.
Hal ini berarti, indeks tembus ke level tertinggi sebanyak tiga kali dalam waktu kurang dari satu bulan. Mengutip RTI Infokom, Jumat (19/11), IHSG dibuka di level 6.651 dan terus merangkak naik hingga penutupan pertama bursa.
Tren kenaikan terus berlanjut hingga tembus ke level tertinggi di 6.720 pada penutupan bursa kedua. Jumlah saham yang diperdagangkan hari ini sebanyak 31,57 miliar saham dengan nilai transaksi Rp14,62 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat, 301 saham menguat, 203 saham melemah, dan 167 saham bergerak stagnan. Investor asing terlihat jual bersih atau net sell sebesar Rp142,21 miliar di seluruh pasar dan beli bersih sebesar Rp473,81 miliar di pasar reguler.
CEO Arah Investasi Mandiri Hendra Martono Liem mengatakan penguatan IHSG ditopang oleh sentimen dalam dan luar negeri. Dari luar, sentimen datang dari AS.
"Kalo kita lihat karena bursa efek di Amerika Serikat baru saja naik, jadi imbasnya ke kita juga," kata Hendra kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/11).
Sementara itu dari dalam negeri, ia menambahkan laporan keuangan sejumlah emiten yang baik juga memberikan angin segar pada indeks.
Ia pun menargetkan dalam beberapa waktu ke depan indeks dapat kembali menembus rekornya.
"Tes resistance pertama di 6.770, resistance kedua di 6.820, dan resistance ketiga di 6.870," ujarnya.
Namun demikian, ia tidak dapat memastikan kapan rekor tersebut akan dapat terpecahkan. Menurutnya, selama IHSG masih berada di atas 6.592 maka indeks masih dalam kondisi yang wajar.
Hendra menyarankan kepada investor, jika IHSG didorong oleh saham indeks LQ45, maka investor lebih baik fokus berinvestasi di saham-saham tersebut.