Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno meyakini beragam kuliner, kriya, dan produk fesyen lokal di Kabupaten Maros, Sulsel mampu menembus pasar dunia melalui kolaborasi bersama diaspora.
"Beragam kuliner Nusantara dengan cita rasa yang khas menjadi anugerah untuk kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional," ujarnya ketika mengunjungi Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada Selasa (23/11).
Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga mencicipi beragam kuliner khas Maros, seperti jalangkote atau kue mirip pastel, beragam roti Maros serta kerupuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, aneka kuliner yang dicicipanya tersebut bisa dipasarkan melalui program Bangga Buatan Indonesia. Sehingga produk kuliner tersebut semakin dikenal yang membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Hanya saja, aspek yang perlu ditingkatkan adalah kemasan," ujarnya.
Oleh karena itu, Kemenparekraf melalui program Bedah Desain Kuliner Dadakan (Bedakan) menggandeng Rumah Kemasan untuk mempercantik seluruh kemasan milik UMKM.
Selain itu, seluruh produk hasil milik UMKM akan difasilitasi dalam pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Harapannya untuk mendorong dan menggerakkan perekonomian masyarakat, kita akan onboarding ke program gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia dengan stimulus sebesar Rp 50 juta per pelaku usaha dan juga voucher melalui Belanja Online Nasional," kata Sandiaga.
Menurutnya, inovasi yang dilakukan diharapkan tidak hanya meningkatkan penjualan secara lokal, tetapi juga semakin mendunia lewat kolaborasi bersama para dispora di luar negeri.
Pihaknya berharap target ekspansi pasar tersebut bukan hanya di tataran lokal, tetapi bisa tembus secara nasional dan internasional.
"Karena produk kuliner Maros ini banyak dikenal dan tidak menutup kemungkinan mengikuti program Indonesia Spice Up The World melalui diaspora-diaspora Sulawesi Selatan di luar negeri agar produk-produk ekonomi kreatif Maros ini bisa dikenal dan diekspor," jelasnya.
(osc)