Cerita Iskandar Tak Rogoh Kocek Pribadi Saat Berobat dengan JKN-KIS

Memiliki jaminan kesehatan dapat memberikan rasa tenang dan nyaman bagi masyarakat, termasuk warga yang berpenghasilan tidak menentu.

Iskandar (48), warga Windusari, Magelang, Jateng misalnya yang sudah terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) sejak lima tahun lalu.

Dia mengaku sangat bersyukur memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah sehingga tidak perlu membayar iuran setiap bulan.

"Tanpa perhatian pemerintah, saya tidak mampu membayar iuran karena penghasilan saya tidak menentu. Sementara ini penghasilan saya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari," kata Iskandar melalui keterangan resmi, Senin (29/11).

Iskandar sudah beberapa kali menggunakan KIS miliknya untuk berobat di puskesmas dan rumah sakit. Dengan KIS tersebut dia tak harus merogoh kocek pribadi.

"Dari pengalaman saya berobat semuanya terasa mudah. Administrasinya tidak berbelit-belit. Cukup dengan menunjukkan KIS, langsung dilayani dengan baik," katanya.Dia juga merasa bahwa syarat-syarat administrasi yang selama ini dilewatinya sangat mudah untuk dipenuhi.

Kesan positif Iskandar semakin diperkuat berkat pelayanan tenaga kesehatan yang ramah.

Dia mengaku tidak menemukan adanya perbedaan layanan antara pasien kelas tiga dengan pasien lain yang dirawat di ruang rawat lebih tinggi. Kondisi psikologis Iskandar yang merasa puas dengan impresi yang diberikan diyakini membantunya sembuh dengan lebih cepat.

"Waktu saya berobat di rumah sakit, dokter dan perawat yang melayani sangat ramah, cepat tanggap karena saat datang segera ditangani. Selain karena obat, mungkin karena senang jadi saya cepat sembuh," ujar ayah dari dua orang anak ini.

Menurutnya, perubahan regulasi yang kerap terjadi di negeri ini diharapkan tidak berdampak pada kesinambungan program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.Iskandar berharap agar Program JKN-KIS dapat terus berjalan dalam melayani masyarakat.

Sadar akan pentingnya program ini bagi orang lain, Iskandar mengaku turut berkontribusi dalam menyukseskan JKN-KIS dengan cara menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

"Meskipun saya dan keluarga mempunyai KIS, saya tidak mau sakit, karena sakit tidak enak. Semoga kami selalu sehat agar program ini terus berjalan. Meskipun nanti kebijakannya berganti harapannya BPJS Kesehatan tetap ada seperti ini. Sudah banyak sekali masyarakat yang terbantu," harap Iskandar.