Grab IPO di Bursa Saham AS, Raup Rp64 Triliun

CNN Indonesia
Kamis, 02 Des 2021 15:11 WIB
Grab, startup asal Singapura, melakukan IPO di bursa saham AS. Grab berhasil meraup dana segar US$4,5 miliar atau setara Rp64 triliun.
Grab, startup asal Singapura, melakukan IPO di bursa saham AS. Grab berhasil meraup dana segar US$4,5 miliar atau setara Rp64 triliun. (Arsip Grab).
Jakarta, CNN Indonesia --

Grab Holdings Limited, perusahaan rintisan (startup) asal Singapura, melakukan IPO atau melantai di bursa saham AS pada hari ini, Kamis (2/12).

Grab masuk melalui bursa saham Nasdaq dan berhasil meraup dana segar hingga US$4,5 miliar atau setara Rp64 triliun (kurs Rp14.377 per dolar). Nilai tersebut berasal dari hasil penggabungan antara Grab dengan Altimeter Growth Corp.

"Penggabungan bisnis tersebut telah disetujui oleh pemegang saham Altimeter dalam rapat khusus yang diadakan pada 30 November lalu. Saham Grab diperkirakan mulai diperdagangkan di Nasdaq pada 2 Desember 2021 dengan kode saham GRAB," terang Nasdaq dikutip dari situs resmi, Kamis (2/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasdaq mengklaim nilai tersebut menjadikan Grab sebagai perusahaan asal Asia Tenggara yang berhasil meraup dana terbesar sepanjang sejarah.

CEO Grab Anthony Tan berharap kehadiran perusahaannya di bursa efek AS dapat memberikan perhatian lebih dan mendorong kesempatan berkembang lebih baik lagi.

"Evolusi kami menjadi superapp didorong oleh masalah sehari-hari yang kami ingin selesaikan dan pertumbuhan layanan ekosistem digital membuat semuanya berubah," jelasnya.

CEO Altimeter mengatakan Grab merupakan perusahaan yang ikonik dan memiliki misi untuk menyelesaikan masalah orang-orang dan masyarakat selama ini. Grab dinilai dapat mengkombinasikan jasa transportasi online, pengiriman, dan pembayaran dalam satu aplikasi.

Counterpoint Global Morgan Stanley yang membantu Grab memasuki pasar saham AS menilai perusahaan ini memiliki pertumbuhan investasi yang unik di pasar Asia Tenggara.

"Kami sangat senang dapat membantu memunculkan platform teknologi inovatif di Asia Tenggara," kata Head of Counterpoint Global Morgan Stanley Dennis Lynch.

Grab mengklaim telah menyelesaikan 1 miliar transaksi pada pertengahan tahun ini. Mereka juga mengaku sebagai perusahaan dengan permintaan terbesar dan pengiriman makanan terbanyak dengan lebih dari 2 juta partner.

Pasar perusahaan ini diperkirakan tumbuh hingga US$180 miliar pada 2025 mendatang.

[Gambas:Video CNN]



(fry/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER