Khawatir Penyebaran Omicron, Harga Minyak Melemah

CNN Indonesia
Selasa, 14 Des 2021 06:50 WIB
Harga minyak melemah di tengah kekhawatiran penyebaran varian omicron di lebih dari 60 negara di dunia.
Harga minyak melemah di tengah kekhawatiran penyebaran varian omicron di lebih dari 60 negara di dunia. Ilustrasi kilang minyak. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Senin (13/12), waktu AS, di tengah penyebaran varian omicron. Dilaporkan, varian baru covid-19 ini sudah ditemukan di lebih dari 60 negara di dunia dan keraguan terhadap efektivitas vaksin melawan omicron terus meningkat.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari turun 1 persen menjadi US$74,39 per barel di London ICE Futures Exchange. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari melorot 0,5 persen jadi US$71,29 per barel di New York Mercantile Exchange.

Mengutip Antara, Selasa (14/12), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penyebaran varian omicron di 60 negara saat ini telah menimbulkan risiko global yang sangat tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) khawatir penyebaran omicron akan menekan permintaan minyak dunia.

Pasalnya, negara-negara di dunia, termasuk Inggris dan Norwegia, kembali memperketat pembatasan wilayah demi menyetop penyebaran omicron lebih luas lagi. Di Inggris, satu orang meninggal dunia karena terjangkit omicron. Ini merupakan kematian pertama yang dikonfirmasi.

Kemudian di Zhejiang, provinsi manufaktur terbesar di China, pertama kalinya pada tahun ini berperang melawan penyebaran covid-19 dengan ratusan ribu warga saat ini dikarantina.

"China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia dan jika covid-19 menyebar tanpa kendali di negara terpadat di dunia itu, maka tentu minyak akan tertekan," ujar Direktur Energi Berjangka di Mizuho New York Bob Yawger.

Sementara OPEC dan sekutunya atau OPEC+ masih akan bertemu pada 4 Januari 2022 nanti untuk memutuskan kebijakan produksi minyak mereka.

Diperkirakan OPEC+ akan mempertahankan kebijakannya meningkatkan pasokan bulanan secara bertahap 400 ribu barel per hari.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER