Erick Ungkap 3 Syarat Startup Bisa Disuntik Merah Putih Fund

Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan tiga syarat perusahaan rintisan alias startup bisa mendapat pendanaan dari kolam pendanaan Merah Putih Fund.

Pertama, pendiri atau founder-nya merupakan orang Indonesia. Kedua, perusahaannya berada dan beroperasi di RI. Ketiga, perusahaan harus punya rencana untuk melantai di papan bursa dalam negeri.

"Harus beroperasi di Indonesia, bayar pajak, kantor bisa kepegang di Indonesia, enggak ada yang enggak kelihatan," beber dia pada konferensi pers daring usai peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Rabu (15/12).

Erick mengakui tercetusnya Merah Putih Fund dilatarbelakangi kegusarannya melihat banyak unicorn bahkan decacorn buatan RI dimiliki oleh investor asing karena investor dalam negeri sendiri emoh menyuntikkan dana. Dengan hadirnya Merah Putih Fund diharapkan bakal tercipta gerakan pendanaan startup Indonesia secara massif.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama Mandiri Capital Eddi Danusaputro menyebut kolam pendanaan tersebut dikhususkan untuk mendanai startup kecil yang punya potensi menjadi unicorn alias soonicorn.

Eddi menambahkan bahwa usai dana terkumpul, direncanakan pada kuartal II nanti dana akan mulai diinvestasikan ke sejumlah soonicorn. Namun, saat ini ia mengaku tak menargetkan berapa startup RI yang bakal didanai.

"Dana yang terkumpul target sekitar US$330 juta di kuartal I tahun depan, kuartal II tahun depan kami akan investasikan kepada soonicorn. Berapa jumlah soonicorn? Kami belum bisa bilang karena kita tidak mau memaksakan," jelasnya pada konferens pers, Rabu (15/12).

Ia menambahkan bahwa secara sektor pihaknya tak pilih-pilih alias terbuka untuk semua sektor. Namun secara garis besar ada delapan sektor inovasi yang jadi bidikan, yaitu edukasi, kesehatan, agrikultur, logistik, kelautan, ecommerce, fintech, dan socialpreneur.

Menurut dia, yang lebih diperhatikan adalah jejak rekam soonicorn dan diutamakan yang sudah berhasil menggalang dana sebelumnya.