BPJS Kesehatan melakukan antisipasi merebaknya varian baru Covid-19, yakni Omicron dengan memperkuat Aplikasi P-Care Vaksinasi.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Omicron. Selain melalui pengetatan pada aturan perjalanan internasional, Pemerintah juga terus mengupayakan vaksinasi bagi seluruh penduduk.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti membahas perkembangan pandemi, khususnya antisipasi varian Omicron, dalam Forum Denpasar 12 edisi 84 bertema "Mengenal Lebih Lanjut Omicron". Forum ini digagas oleh Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah, Lestari Moerdijat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antisipasi pada varian Omicron ini diharapkan 3T atau testing, tracing dan treatment, serta 5M perlu terus kita lakukan," kata Ghufron.
Ghufron menerangkan, meski tingkat keparahan varian Omicron lebih rendah dibanding varian Delta serta harus dipantau dan diteliti lebih lanjut, namun diharapkan masyarakat yang sudah vaksinasi bisa lebih terlindungi dari ancaman varian ini.
"Selain itu masyarakat juga harus tetap memperhatikan kondisi ventilasi udara di sekitar baik di rumah maupun di tempat bekerja," ujar Ghufron, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19, Badan Riset Inovasi Nasional.
Ghufron juga mengungkapkan, perkembangan kondisi pandemi terkini harus terus dipantau. Kegiatan surveilans kesehatan mencakup deteksi, pencatatan, pelaporan data, analisis data, konfirmasi epidemiologis maupun laboratoris, umpan-balik (feedback) harus dielaborasi bersama.
Di sisi lain, lanjut Ghufron, BPJS Kesehatan siap mendukung setiap kebijakan pemerintah, termasuk turut menyukseskan upaya vaksinasi. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa vaksinasi Covid-19 menargetkan 2 juta vaksin per hari dan pemberian vaksinasi kepada remaja usia 12-17 tahun.
Salah satu upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan adalah memperkuat aplikasi P-Care Vaksinasi. Aplikasi ini terus disesuaikan setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan penginputan data.
"BPJS Kesehatan telah melakukan persiapan untuk mendukung hal tersebut, khususnya penyesuaian pada aplikasi P-Care Vaksinasi sehingga dapat meng-input peserta vaksinasi usia tersebut," kata Ghufron.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga melakukan pemantauan rutin untuk memastikan infrastruktur P-Care Vaksinasi tetap berjalan normal, menyiapkan alur koordinasi penanganan keluhan apabila ada kendala sistem, serta penambahan kapasitas infrastruktur jika pemanfaatan sistem sudah mencapai limit atau sebesar 70 persen-80 persen.
Aplikasi P-Care Vaksinasi sendiri sejauh ini telah digunakan pada 17.076 fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
(osc)