Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,13 poin atau 0,11 persen ke 6.601 pada akhir perdagangan Jumat (17/12) pekan lalu. Investor asing mencatatkan beli bersih atau net buy senilai Rp123,69 miliar.
Sebetulnya, dalam sepekan indeks saham sudah menguat sebanyak tiga kali dan hanya melemah dua kali, namun sayang secara keseluruhan performa indeks turun hingga 0,77 persen.
Dikutip dari situs IDX, Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan pekan lalu indeks ditutup bervariasi, namun mayoritas berada di zona positif. Rata-rata volume transaksi harian indeks naik dari 25,65 miliar saham menjadi 23,40 miliar saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga turun 16,67 persen dari Rp15,03 triliun menjadi Rp12,52 triliun. IHSG selama sepekan naik dan menduduki posisi 6.601 dari 6.652 atau naik 0,77 persen. Sementara, investor asing juga membukukan beli bersih sepanjang tahun sebesar Rp37,48 triliun.
"Kemudian, kapitalisasi pasar bursa berubah 0,72 persen menjadi Rp8.278,743 triliun dari penutupan pekan lalu," tulis Yulianto dalam keterangan resmi, Jumat (17/12).
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan IHSG akan bergerak positif antara 6.570 hingga 6.640. Menurutnya, sentimen yang mempengaruhi akan datang dari dalam dan luar negeri.
"Untuk sentimen lebih kepada perkembangan omicron ditambah dengan kenaikan suku bunga di Inggris sendiri yang bisa memicu capital outflow dari emerging market," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Lihat Juga : |
Herditya mengatakan varian omicron sedikit banyak akan mempengaruhi indeks dalam negeri, namun bila pemerintah dapat menanganinya dengan baik, maka ia memperkirakan tidak akan besar pengaruhnya terhadap IHSG.
Dari sisi teknikal, ia melihat indeks masih cenderung relatif rawan terkoreksi, meskipun masih ada skenario terbaiknya.
Kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang sudah jelas melakukan tapering dinilai sudah menjadi hal yang dinanti pelaku pasar. "Semenjak (beberapa waktu) lalu baru rencana dan menimbulkan keraguan dan wait and see di investor," ujarnya.
Selain itu, sentimen positif dari dalam negeri yang mendukung indeks adalah penetapan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang masih berada di posisi 3,5 persen. Menurutnya, ketetapan bank sentral masih sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.
Efek window dressing yang umumnya terjadi pada akhir tahun juga diperkirakan akan memberikan sentimen positif bagi indeks. Namun, efek ini masih akan terjadi apabila IHSG berhasil tembus ke resistancenya di 6.688.
"Maka dari itu, saat ini pergerakan IHSG masih terbatas oleh beberapa resistance dari sisi teknikal dan secara indikator kami cermati juga pergerakannya belum mengkonfirmasi dengan kuat," tutur Herditya.
Dari segi dana asing, ia melihat faktor dimana kenaikan suku bunga di negara-negara maju akan mempengaruhi arus dana asing yang masuk ke pasar modal dalam negeri.
Terdapat beberapa rekomendasi saham yang dapat dimiliki dalam sepekan ke depan. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) dengan target di 1.135 dengan support di 950 dan resistance di 1.055. Saat ini, SMAF berada di posisi 995 dengan penurunan 3,40 persen pada pekan lalu.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), anak perusahaan Telkom, ditargetkan berada di posisi 820 dengan support di 750 dan resistance di 795. MTEL kini berada di posisi 785 dengan kenaikan sebesar 2,61 persen pada pekan lalu.
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) ditargetkan berada di posisi 96 dengan support di 73 dan resistance di 82. BWPT kini berada di posisi 75 setelah naik 1,35 persen pada pekan lalu.
Analis Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo mengatakan indeks akan bergerak antara 6.601 hingga 6.616 dalam sepekan ke depan. Menurutnya, sentimen suku bunga BI akan menjadi sinyal positif terhadap pergerakan indeks.
Selain itu, ia menilai kenaikan suku bunga mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Dari luar negeri, ia melihat harga minyak dunia yang semakin perkasa akan mempengaruhi kinerja indeks ke depan.
Ia pun menilai perkembangan varian omicron dari dalam negeri tidak menjadi sebuah masalah melainkan tantangan bagi indeks.
Terdapat beberapa saham yang direkomendasikan untuk dimiliki seperti PT Aneka Tambang Tbk (ATNM) yang ditutup melemah 1,75 persen pada pekan lalu dan berada di posisi 2.250. Kini, ditargetkan berada di posisi 2.317.
Selanjutnya, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang ditutup menguat 0,49 persen pada pekan lalu dan berada di posisi 2.050. Kini, ia ditargetkan berada di posisi 2.111.
Terakhir, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang ditutup menguat 3,38 persen pada pekan lalu dan berada di posisi 20.675. Kini ia ditargetkan berada di posisi 21.295.