Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp934 ribu per gram pada Selasa (21/12). Harga emas tercatat turun Rp1.000 dibandingkan kemarin Rp935 ribu per gram.
Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) yang turun Rp1.000 dari Rp830 ribu menjadi Rp829 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp517 ribu, 2 gram Rp1,8 juta, 3 gram Rp2,68 juta, 5 gram Rp4,44 juta, 10 gram Rp8,83 juta, 25 gram Rp21,96 juta, dan 50 gram Rp43,84 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp87,61 juta, 250 gram Rp218,76 juta, 500 gram Rp437,32 juta, dan 1 kilogram Rp874 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX terkoreksi 3,6 persen menjadi US$1.791 per troy ons. Begitu juga harga emas pada perdagangan spot yang minus 1,57 persen ke US$1.789,36 per troy ons pada pagi ini.
Pengamat Komoditas Ariston Tjendra memproyeksi harga emas internasional bergerak di zona merah hari ini. Sebab, pelaku pasar masih mengantisipasi percepatan kebijakan tapering oleh The Fed.
"Tekanan terhadap harga emas spot ini masih disebabkan oleh antisipasi pasar terhadap kebijakan percepatan tapering bank sentral AS yang akan disusul oleh kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS," papar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Kebijakan tapering oleh The Fed akan mendorong penguatan dolar AS. Ketika mata uang Negeri Paman Sam itu menguat, maka otomatis harga emas akan melemah.
"Kebijakan pengetatan moneter AS akan mendorong penguatan dolar AS karena penarikan likuiditas dolar AS dari pasar," terang Ariston.
Meski begitu, Ariston memprediksi pelemahan harga emas tak signifikan. Pasalnya, sebagian pelaku pasar juga sedang khawatir dengan penularan varian baru omicron.
Sejumlah pihak berpendapat omicron akan mengganggu proses pemulihan ekonomi di global. Ketika ekonomi berpotensi tumbuh melambat, maka pasar akan kembali mengamankan asetnya dalam instrumen berisiko rendah, seperti emas.
"Kedua sentimen ini masih akan mempengaruhi pergerakan harga emas hari ini. Harga emas berpotensi tertekan selama harga bertahan di bawah kisaran US$1.800 per troy ons dengan potensi tekanan harga ke arah US$1.780 per troy ons," tutup Ariston.