Jokowi ke Luhut: Saya Tak Mau Dengar Lagi Izinnya Terlambat

CNN Indonesia
Selasa, 21 Des 2021 14:27 WIB
Jokowi mengultimatum Menkomarinves Luhut Panjaitan, "Saya tak mau mendengar lagi izinnya terlambat, belum selesai. Tidak ada".
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Jokowi mengatakan tak ingin mendengar ada perizinan usaha yang telat keluar. Hal ini khususnya disampaikan ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan.

"Saya tidak mau mendengar lagi izinnya terlambat, izinnya belum selesai, ndak. Saya sudah sampaikan ke Menko Marves di pesawat, tidak ada yang namanya terlambat-terlambat, nggak ada," kata Jokowi saat groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12).

Jokowi meminta anak buahnya untuk mengawal proses perizinan usaha di Indonesia, khususnya di Kawasan Industri Hijau Indonesia. Ia bahkan meminta siapapun yang mengalami proses perizinan berbelit-belit untuk dilaporkan kepadanya.

"Kalau ada hal yang sangat penting yang ingin kita selesaikan dan tidak selesai, sampaikan kepada saya. Karena ini betul-betul sebuah lompatan transformasi ekonomi Indonesia dimulai dari sini," ujar Jokowi.

Menurut dia, percepatan penerbitan izin usaha ini akan berdampak positif pada negara. Salah satunya bisa menambah pemasukan yang akan memperbaiki neraca berjalan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi sejumlah investor yang sudah memulai usahanya di Kawasan Industri Hijau, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Ia berharap usaha mereka dapat segera membuahkan hasil yang maksimal.

"Kami harapkan hasilnya bisa dilihat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ujar Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi menekankan bahwa keberadaan Kawasan Industri Hijau harus menjadi sebuah lompatan katak bagi perekonomian Indonesia.

"Inilah lompatan katak, sebuah lompatan yang ingin kita lakukan, leapfrog yang ingin kita lakukan dan ini akan kelihatan manfaatnya secara riil lima sampai 10 tahun yang akan datang akan kelihatan bermanfaat seperti apa, baru kelihatan," tutup Jokowi.



(dmi/aud)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK