Anak Usaha IATA Kantongi Sertifikat Operator Pesawat Udara

Anak usaha PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA), PT Indonesia Air Transport (IAT) telah mengantongi sertifikat operator pesawat udara dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Head of Investor Relations Natassha Yunita mengatakan sertifikat itu menyatakan IAT berwenang menyelenggarakan angkutan udara niaga sesuai dengan petunjuk pengoperasian dan peraturan keselamatan penerbangan sipil yang berlaku.

Sertifikat itu, kata Natassha, juga menjadi dukungan untuk mengubah bisnis utama IATA menjadi perusahaan investasi. Rencananya, IATA akan fokus berinvestasi usaha transportasi udara, pertambangan, dan infrastruktur.

"Dengan didapatkannya izin ini, maka IATA selangkah lebih maju mewujudkan rencananya untuk mengubah bisnis utama menjadi perusahaan investasi," tulis perusahaan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/12).

IATA berencana menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 Januari 2022 mendatang untuk meminta restu mengubah kegiatan usaha utama perusahaan kepada pemegang saham.

Selain itu, perusahaan juga akan membahas rencana pengalihan aset kepada IAT. Lalu, rencana pengambilalihan 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).

Saat ini, semua proses terkait akuisisi berjalan sesuai jadwal. Perusahaan menargetkan akuisisi rampung pada semester I 2022.Natassha mengatakan rencana perusahaan untuk mengakuisisi Bhakti Coal Resources akan membawa dampak positif dan memberikan nilai tambah untuk pemegang saham IATA.

[Gambas:Video CNN]