Mau Dihapus, Konsumsi Premium Tinggal Tersisa 6 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 29 Des 2021 12:06 WIB
Pertamina menyatakan konsumsi premium tahun ini hanya tinggal tersisa 6 persen dari total BBM yang dijual Pertamina. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) mengungkapkan penggunaan premium di Indonesia tinggal 6 persen dari total konsumsi berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) yang diperjualbelikan ke masyarakat pada tahun ini. Realisasinya menyusut dari waktu ke waktu seiring dengan rencana penghapusan premium pada tahun depan.

"Dalam satu tahun ini, persentase konsumsi premium hanya sekitar 6 persen dari seluruh konsumsi BBM," ungkap Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/12).

Menurut Irto, tingkat konsumsi premium yang rendah terjadi karena pemerintah dan perusahaan terus mendorong agar Indonesia bisa melakukan transisi energi ke arah yang lebih berkualitas. Termasuk, menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan.

Salah satunya dengan membatasi konsumsi BBM dengan kadar RON rendah. Premium memiliki RON beroktan 88, sementara pertalite beroktan 90.

"Pertamina dalam hal ini mendukung program tersebut dengan edukasi dan program Langit Biru yang telah dijalankan sejak beberapa tahun sebelumnya," katanya.

Tak cuma karena andil pemerintah, Irto menilai penurunan konsumsi premium dari waktu ke waktu juga mendapat andil dari masyarakat.

"Hal ini memang karena kesadaran masyarakat yang meningkat, sehingga sudah beralih ke pertalite," ujarnya.

Lebih lanjut, saat ini isu penghapusan premium pada tahun depan kembali mengemuka. Setelah Premium, rencananya pertalite juga akan dihapus, namun bukan tahun depan.

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta pemerintah memberi subsidi ketika pertalite dihapus.

"Tetap dijual dan tidak dikurangi kalau pertalite. Subsidi bisa beralih ke pertalite. Itu yang seharusnya jika subsidi BBM," tutur Ahok.

(uli/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK