CORE Proyeksi Ekonomi RI 2022 Tumbuh Maksimal 5 Persen
Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI tahun depan dalam rentang 4 persen-5 persen, lebih rendah dari proyeksi pemerintah yang mencapai 5,2 persen.
Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal menyebut angka tersebut naik dari proyeksi realisasi ekonomi RI pada tahun ini yang dibuat sebesar 3,6 persen-4 persen.
Kendati lebih optimis dari tahun sebelumnya, ia menilai ekonomi RI masih akan dibayangi oleh ketidakpastian, terutama oleh penyebaran varian omicron covid-19.
Lihat Juga : |
"Kalau di 2021 disebutkan potensinya 3,6 persen-4 persen, di 2022 ini lebih, di 4 persen-5 persen," ujarnya dalam konferensi Refleksi Ekonomi Akhir tahun CORE Indonesia, Rabu (29/12).
Faisal menyebut proyeksi tersebut dibuat dengan asumsi pengendalian pandemi pemerintah relatif bagus, sehingga masyarakat tidak menahan mobilitasnya seperti yang sempat terjadi pada pertengahan 2021.
Selain itu, tidak lagi terjadi lonjakan kasus covid-19 di luar ekspektasi, selain penyebaran kasus omicron.
Lihat Juga : |
Di sisi lain, ia menyebut sebetulnya pertumbuhan ekonomi RI tahun depan bisa lebih tinggi. Namun, tertahan oleh beberapa kebijakan pemerintah yang berusaha mengembalikan defisit di angka 4 persen seperti penurunan drastis anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kemudian, kebijakan kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen juga dinilai berpotensi menahan laju ekonomi 2022 nanti.
"Ada beberapa kebijakan di tahun depan yang berpotensi menahan laju ekonomi lebih tinggi lagi, sebenarnya bisa lebih tinggi tapi secara fiskal sudah lebih ketat," pungkasnya.