Erick Thohir soal Batu Bara: Kebutuhan Lebih Tinggi dari Kewajiban DMO

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jan 2022 14:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kebutuhan batu bara di dalam negeri mencapai 190 juta ton, sementara DMO batu bara cuma 137,5 juta ton.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kebutuhan batu bara di dalam negeri mencapai 190 juta ton, sementara DMO batu bara cuma 137,5 juta ton. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap bahwa kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik lebih tinggi dari kewajiban pemenuhan batu bara di pasar domestik (DMO). Dia menyebutkan kebutuhan terhadap batu bara mencapai 190 juta ton, sedangkan DMO-nya hanya 137,5 juta ton.

Artinya, masih ada kekurangan pasokan sekitar 52,5 juta ton pada tahun ini. Padahal, produksi batu bara diperkirakan mencapai 637 juta-664 juta ton pada 2022, naik dari tahun sebelumnya sekitar 625 juta ton.

Data tersebut, lanjut Erick, diperolehnya dari Kementerian ESDM saat rapat dengan Menteri ESDM, Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Kejaksaan Agung, dan BPKP, pada Senin (3/1) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data itu sekaligus menjawab kekhawatiran PT PLN (Persero) yang menyebut bahwa masa kritis pasokan batu bara yang mengancam pemadaman listrik belum lewat. Faktanya, meski produksi batu bara tinggi, kebutuhan di dalam negeri tidak terpenuhi oleh DMO.

Diketahui, pasokan batu bara yang menipis di dalam negeri karena lebih banyak 'dijual ke luar' mengancam pemadaman listrik atau mati lampu bagi 10 juta pelanggan PLN. Pasalnya, pembangkit listrik-pembangkit listrik akan kekurangan bensin untuk menghasilkan daya setrum.

Namun, menurut Erick, fenomena alam, seperti badai La Nina yang sempat menerjang Kalimantan juga mengganggu produksi batu bara. Lihatlah, realisasi produksi batu bara hingga awal Desember saja cuma 560 juta ton atau sekitar 89,6 persen dari target.

Tak cuma produksinya yang rendah, penyerapannya di dalam negeri pun menciut menjadi 121,3 juta ton atau sekitar 88,2 persen dari target DMO.

"Karenanya, kami juga akan memperbaiki sistem logistik dan infrastruktur untuk memastikan kebutuhan batu bara dalam negeri terpenuhi," imbuh dia lewat rilis, Selasa (4/1).

Pemerintah, sambung Erick, juga berupaya mengatasi permasalahan pasokan batu bara dan LNG (gas alam cair) sebagai sumber energi dalam mendukung pasokan listrik nasional jangka panjang.

"Sesuai arahan Presiden yang telah menekankan komitmen bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan batu bara dengan energi baru terbarukan (EBT), maka kami juga telah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy sehingga kita segera memiliki energi baru terbarukan," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER