Isi Surat Jepang ke RI soal Permintaan Cabut Larangan Ekspor Batu Bara

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 18:43 WIB
Dubes Jepang mengirimkan surat ke Menteri ESDM terkait permintaan mencabut larangan ekspor batu bara yang diberlakukan Pemerintah RI.
Dubes Jepang mengirimkan surat ke Menteri ESDM terkait permintaan mencabut larangan ekspor batu bara yang diberlakukan Pemerintah RI. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya).
Jakarta, CNN Indonesia --

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji melayangkan surat kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk mencabut larangan ekspor batu bara yang diberlakukan pada 1-31 Januari 2022.

Lewat surat tersebut, Kenji mengaku mengetahui kabar larangan ekspor batu bara dari Jakarta Japan Club yang menerima Surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Nomor b-1605/mb.05/djb.b/2021 pada Jumat (31/12).

Larangan ekspor batu bara tersebut lantas membuat Kenji bersurat secara resmi kepada Arifin pada Selasa (4/1). "Kedutaan Besar Jepang dan eksportir batu bara Jepang ingin mengungkapkan keseriusan kami terkait pemberlakuan surat (larangan batu bara) tersebut," terang Kenji dalam suratnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenji mengatakan sejak larangan tersebut diberlakukan beberapa kapal kargo yang telah memuat batu bara tidak bisa berangkat. Padahal, industri di Jepang secara reguler mengimpor batu bara untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan manufaktur.

"Industri di Jepang secara reguler mengimpor batu bara dari Indonesia untuk pembangkit listrik dan manufaktur (sekitar 2 juta ton per bulan)," katanya.

Ia menambahkan larangan ekspor batu bara tersebut membawa dampak yang serius terhadap aktivitas perekonomian dan kehidupan sehari-hari masyarakat di Jepang. Ditambah, saat ini kebutuhan energi semakin tinggi karena memasuki musim dingin.

Kenji mengaku peduli terhadap kondisi Indonesia yang membutuhkan pasokan batu bara untuk pembangkit tenaga listriknya. Namun, ia mengaku kebutuhan batu bara kedua negara berbeda.

"Kami peduli terhadap keterbatasan batu bara untuk pembangkit listrik di Indonesia, namun kebanyakan Jepang mengimpor batu bara jenis High Calorific Value (HCV) dari Indonesia," jenisnya.

Ia berdalih batu bara yang digunakan di Indonesia menggunakan jenis Low Calorific Value (LCV) yang jelas berbeda dengan batu bara yang diekspor ke Jepang. Dengan begitu, Kenji meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mencabut larangan ekspor batu bara.

"Oleh karena itu, kami meminta untuk segera mencabut larangan ekspor batu bara ke Jepang," imbuh dia.

Ia menambahkan setidaknya terdapat beberapa kapal pengangkut batu bara yang masih menunggu waktu untuk berangkat. "Setidaknya, terdapat 5 kapal pengangkut batu bara ke Jepang yang menunggu untuk berangkat," ujarnya.

Ia pun meminta kepada pemerintah untuk memberikan izin terhadap kapal-kapal tersebut untuk berangkat secepatnya. Kenji turut mengapresiasi apabila permintaannya dijadikan pertimbangan dalam menentukan keputusan ke depannya.

"Kami sangat mengapresiasi apabila Anda memberikan perhatian terhadap permintaan kami dan melanjutkan diskusi dengan komunitas bisnis Jepang untuk menjaga dan mengembangkan hubungan ekonomi antara Jepang dan Indonesia," ungkapnya.

Surat tersebut juga ditembuskan kepada sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Tak hanya itu, surat tersebut juga ditembuskan ke Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, Plt Direktur Jenderal Transportasi Laut Arief Toha Tjahjagama, dan Chairman Jakarta Japan Club Konzo Takuji.

[Gambas:Video CNN]



(fry/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER