Peringatan Pakar soal Risiko Jual Beli NFT

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jan 2022 07:30 WIB
Pakar menyebut jual beli produk NFT memiliki risiko. Berikut penjelasannya.
Pakar menyebut jual beli produk NFT mengandung beberapa risiko. Ilustrasi. (iStockphoto/Sergey Shulgin).
Jakarta, CNN Indonesia --

Chief Executive Officer (CEO) Bitocto Milken Jonathan mengingatkan masyarakat yang ingin berjualan Non-Fungible Token (NFT) untuk berhati-hati. Terutama terhadap situs palsu yang berpose sebagai marketplace aset digital.

Pasalnya, itu semua cukup berisiko.

"Ada juga yang impersonasi sebagai customer support untuk NFT marketplace tersebut namun nyatanya tidak dan private key-nya pun juga di-hack bersama dengan aset-asetnya." kata Milken kepada CNNIndonesia.com, Jumat (14/1) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Private key merupakan sekumpulan angka yang digunakan untuk mengakses mata uang kripto. Ini semacam password yang perlu dimasukkan oleh pengguna untuk memverifikasi transaksi dengan kripto.

Milken mengatakan situs tersebut kebanyakan sudah di-takedown (tutup paksa). Namun setelah dibongkar, mereka membuat lagi yang baru.

"Marketplace NFT palsu atau scam bertujuan untuk mengakses wallet." kata Milken.

Wallet yang dimaksud Milken adalah browser wallet yang digunakan untuk bertransaksi di NFT marketplace.

"Karena platform marketplace NFT pada umumnya menggunakan browser wallet seperti Metamask, yang mungkin bisa cukup sulit dipahami untuk pemula," kata Milken.

[Gambas:Video CNN]

Metamask merupakan sebuah dompet mata uang kripto berupa perangkat lunak yang digunakan untuk berinteraksi dengan blockchain Ethereum. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses dompet Ethereum mereka melalui ekstensi browser atau perangkat seluler..

Milken menambahkan bahwa untuk menjual sebuah karya NFT sendiri sekarang sudah sangat mudah, bagaikan menjual sebuah produk di aplikasi e-commerce. Namun masih ada risiko karya tersebut dicuri dan dijual orang lain.

Milken menganjurkan agar pemula mempelajari dahulu mengenai cara kerja mata uang kripto dan blockchain agar dapat paham tentang end-to-end flow dari NFT.

Sementara itu, CEO Bitcoin.co.id Oscar Darmawan meminta agar pengguna berpikir dua kali sebelum mulai berinvestasi menggunakan NFT. Maklum, ekosistem NFT masih relatif baru.

Pengembangannya pun masih bertahap sehingga secara kegunaan belum terlalu bisa digunakan.

"NFT memang tren yang berhubungan dengan kripto. Namun, hal yang perlu dipahami oleh para investor adalah NFT bukanlah suatu produk investasi. Jadi jangan sampai menyesal sudah membeli suatu karya digital mahal namun susah untuk menjualnya kembali," kata Oscar.

Oscar mengatakan apabila ada investor yang memiliki keinginan untuk berinvestasi dengan NFT, sebaiknya itu dilakukan di aset kripto. Karena itu, ia nilai NFT lebih cocok untuk kolektor yang ingin membeli sesuatu yang unik dan memang berniat ingin mengoleksi bukan investasi.

Sama seperti Milken ia menganjurkan agar masyarakat pelajari terlebih dahulu mengenai penggunaan mata uang kripto. Ia menyarankan pelanggan menggunakan uang dingin dalam bertransaksi aset kripto, menerapkan kata sandi yang aman dan tidak mudah ditebak, serta tidak mudah percaya akan mendapat keuntungan yang sangat banyak dan berkali lipat atau mengklik link yang tidak jelas asal usulnya karena bisa saja link tersebut berbahaya.

"Untuk berkarya di NFT saya rasa para kreator harus paham betul teknologi dan ekosistem NFT itu apa terlebih perihal copyright karya. Sementara untuk para pembeli harus memahami bahwa resiko NFT yaitu terkait masalah likuiditas karena jika seseorang membeli NFT belum tentu dia bisa menjualnya kembali dengan mudah," ujar Oscar.

(tdh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER