Investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sepanjang 2021 mencapai Rp553,50 triliun. Realisasi tersebut meningkat 13,64 persen dibanding 2020 dan 102,5 persen dari target, Rp542,41 triliun.
Hal tersebut dipaparkan oleh Direktur utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (20/1).
"Kinerja di 2021 semua masih tumbuh positif walaupun di masa pandemi. Investasi tumbuh 13,64 persen year-over-year (yoy) realisasi 31 Desember Rp553,50 triliun," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, ia menuturkan dana iuran juga meningkat 8 persen yoy menjadi Rp79,12 triliun. Realisasi tersebut juga mencapai 103,33 persen dari target 2021.
Kenaikan juga terjadi pada dana hasil investasi. Sepanjang 2021, dana terkumpul sebanyak Rp35,36 triliun atau tumbuh 9,37 yoy.
Kemudian, dana jaminan klaim juga tumbuh 17,69 persen yoy menjadi Rp42,89 triliun.
Lihat Juga : |
"Kami melihat dampak dari covid-19 yang meningkat, juga menjadikan klaim ikut naik karena banyak klaim kematian," kata Anggoro.
Sementara itu, jumlah kepesertaan aktif juga ikut meningkat. Sepanjang 2021 jumlah peserta tercatat sebanyak 30,66 juta. Anggoro menyebut jumlah tersebut tumbuh 2,27 persen dibandingkan 2020.
"Namun memang pada pertengahan tahun kami coba prognosa perkiraan target kepesertaan ada di 30,5 juta karena proyeksi penurunan dari PHK itu akan menyebabkan tenaga kerja aktif turun," ujarnya.